SEMUT YANG HEMAT
Zaman dahulu
hiduplah seorang raja yang dikenal sebagai penyayang binatang. Suatu hari ia
bertemu dengan seekor semut yang nampak kesusahan karena seharian belum juga
mendapatkan makanan.
“Hai,
semut, seberapa banyak makanan yang kau butuhkan dalam setahun?” tanya Baginda.
“Hanya
sepotong roti saja, Baginda,” jawab semut.
“Ikutlah
denganku, akan kucukupkan kebutuhan hidupmu setahun dengan sepotong roti.”
Raja
tersebut memasukkan semut tersebut ke dalam toples yang berisi sepotong roti
dan kebutuhan semut yang diperkirakan cukup untuk satu tahun. Ia menutup rapat
toplesnya dan menyisakan sedikit lubang udara saja. “Tahun depan aku akan
menemuimu lagi, semut,” kata sang Baginda.
Setelah
setahun berjalan, Raja tersebut merasa heran karena sepotong roti yang ia sediakan
untuk semut tidak dihabiskan.
“Mengapa
roti pemberianku yang hanya sepotong masih kau sisakan separuh? Katanya dalam
setahun kau memerlukan sepotong roti. Mengapa tak kau habiskan?” tanya Baginda.
“Betul,
Baginda. Roti itu memang hamba sisakan separuh. Sebab hamba khawatir
jangan-jangan Baginda lupa membuka tutup tabung ini. Kalau Baginda lupa
membukanya, tentu saja hamba masih dapat makan roti setahun lagi. Tapi
untunglah Baginda tidak lupa. Hamba senang sekali”, semut menjelaskan.
Sang
raja kagum mendengar penjelasan si semut yang hidup hemat. Hal tersebut menjadi
contoh bagi rakyat manusia di kerajaannya. Sebagai tanda terimakasih karena
telah mengajari manusia untuk hidup hemat, raja pun memberikan hadiah satu
toples penuh dengan roti kepada sang semut.
Apapun yang Anda lakukan, diam atau
bergerak, dunia selalu menuju ke depan. Jika Anda cerdas, Anda pasti tidak mau
tinggal diam atau melakukan tidakan-tindakan ceroboh. Berhematlah dan
biasakanlah untuk membayangkan kemungkinan terburuk dalam rencana Anda. Apapun
yang terjadi nantinya, Anda akan lebih siap menghadapinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar