IKLAN

Sabtu, 26 Juli 2014

ALAMANTARI, BURUNG YANG BAIK HATI

Cinta Pada Kekasih

ALAMANTARI, BURUNG YANG BAIK HATI

                Di sebuah pohon, hiduplah seekor burung yang sangat cantik, baik hati dan bersuara merdu, dia bernama Alamantari. Alamantari tinggal dengan kedua saudaranya bernama Anirasafi dan Afinaria yang sangat tidak suka dengan Alamantari. Tiap hari Alamantari selalu mendapatkan perlakuan yang kasar dari kedua saudaranya. Dia selalu disuruh mencari makanan untuk saudaranya dan selalu dibentak-bentak.  
                Hingga pada suatu hari, datanglah burung pegawai kerajaan burung Drega ke rumah mereka. Pegawai kerajaan tersebut ternyata membawa undangan pesta dari sang raja. Kedua saudara Alamantari bersorak kegirangan. “Horeeee…, besok kita akan pergi ke istana. Aku akan berdandan secantik mungkin, agar pangeran suka denganku”, teriak kedua saudara Alamantari.
                Mendengar teriakan kakak-kakaknya tersebut, lalu Alamantari meminta ijin pada saudaranya untuk ikut dalam pesta tersebut. Namun, Alamantari sangat sedih, saudaranya tidak mengijinkan dia ikut dalam acara itu. Justru mereka memerintah Alamantari mencari makanan lebih banyak dan lebih lama dari biasanya.
                Akhirnya waktu pelaksanaan pesta sudah tiba, semuanya sudah berdandan dengan cantik dan sudah siap berangkat. Alamantari hanya bisa memandangi saudaranya pergi. Dia sangat sedih sekali, karena tidak dapat ikut dalam pesta itu. Dia hanya bisa menangis dan membayangkan betapa meriahnya pesta tersebut.
                “Andaikan aku bisa ikut dalam pesta itu, pasti aku akan senang sekali,”gumam Alamantari.
                Tidak beberapa lama setelah Alamantari berkata, tiba-tiba ada suara dari belakang punggungnya, “janganlah engkau menangis, Alamantari.”
                Mendengar suara itu, Alamantari berbalik. Ternyata dia melihat peri burung sedang tersenyum padanya. “Kamu pasti bisa datang ke pesta itu Alamantari,” kata peri itu.
                “Bagaimana caranya? Aku harus memperoleh makanan yang sangat banyak, waktuku tak akan cukup untuk mengumpulkan makanan dan pergi ke pesta,”tanya Alamantari pada peri itu.   
                “Tenanglah Alamantari, hal itu akan aku bereskan,”kata peri itu.
                Setelah itu peri burung mengibaskan satu sayapnya dan tiba-tiba sudah banyak makanan terkumpul.  “Pergilah Alamantari, dan nikmati pesta itu.”
                “Ya, ibu peri. Terima kasih,” jawab Alamantari.
                Semuanya sudah siap, Alamantari segera berangkat membawa menuju istana. Setibanya ia di istana, Alamantari langsung masuk ke ruang pesta. Begitu masuk, pandangan semua yang hadir tertuju padanya. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Alamantari.
                Akhirnya sang pangeran datang menghampiri Alamantari. “Putri yang cantik, maukah Anda menyanyi untuk saya?” katanya.
                “Baiklah pangeran, dengan senang hati...,” jawab Alamantari sambil tersenyum.
                Alamantari menyanyi dengan sangat merdu hingga semua yang hadir sangat kagum pada suaranya. Lalu tibalah saat penentuan bagi pangeran untuk menentukan pasangan yang akan menjadi pendampingnya.
                “Putri Alamantari, maukah engkau menjadi pendamping saya?” tanya pangeran.
                Kedua saudara Alamantari yang berada di situ tidak menyangka kalau putrid burung yang cantik dan memiliki suara merdu itu adalah Alamantari.
                Alamantari menerima permintaan pangeran. Akhirnya Alamantari menikah dengan Pangeran dan hidup berbahagia di dalam istana. Kedua saudara Alamantari, menyesal atas tindakan jahatnya dan meminta maaf pada Alamantari. Karena kebaikan hati Alamantari, kedua saudaranya diijinkan untuk tinggal di istana.



                Cinta akan menemukan jalannya. Satu-satunya tujuan dalam suatu hubungan adalah belajar bagaimana kita dapat menjadi manusia yang mencinta.
                 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar