Cinta Pada Kekasih
ALAMANTARI, BURUNG YANG BAIK HATI
Di sebuah
pohon, hiduplah seekor burung yang sangat cantik, baik hati dan bersuara merdu,
dia bernama Alamantari. Alamantari tinggal dengan kedua saudaranya bernama
Anirasafi dan Afinaria yang sangat tidak suka dengan Alamantari. Tiap hari
Alamantari selalu mendapatkan perlakuan yang kasar dari kedua saudaranya. Dia
selalu disuruh mencari makanan untuk saudaranya dan selalu dibentak-bentak.
Hingga
pada suatu hari, datanglah burung pegawai kerajaan burung Drega ke rumah
mereka. Pegawai kerajaan tersebut ternyata membawa undangan pesta dari sang
raja. Kedua saudara Alamantari bersorak kegirangan. “Horeeee…, besok kita akan
pergi ke istana. Aku akan berdandan secantik mungkin, agar pangeran suka
denganku”, teriak kedua saudara Alamantari.
Mendengar
teriakan kakak-kakaknya tersebut, lalu Alamantari meminta ijin pada saudaranya
untuk ikut dalam pesta tersebut. Namun, Alamantari sangat sedih, saudaranya
tidak mengijinkan dia ikut dalam acara itu. Justru mereka memerintah Alamantari
mencari makanan lebih banyak dan lebih lama dari biasanya.
Akhirnya
waktu pelaksanaan pesta sudah tiba, semuanya sudah berdandan dengan cantik dan
sudah siap berangkat. Alamantari hanya bisa memandangi saudaranya pergi. Dia
sangat sedih sekali, karena tidak dapat ikut dalam pesta itu. Dia hanya bisa
menangis dan membayangkan betapa meriahnya pesta tersebut.
“Andaikan
aku bisa ikut dalam pesta itu, pasti aku akan senang sekali,”gumam Alamantari.
Tidak
beberapa lama setelah Alamantari berkata, tiba-tiba ada suara dari belakang
punggungnya, “janganlah engkau menangis, Alamantari.”
Mendengar
suara itu, Alamantari berbalik. Ternyata dia melihat peri burung sedang
tersenyum padanya. “Kamu pasti bisa datang ke pesta itu Alamantari,” kata peri
itu.
“Bagaimana
caranya? Aku harus memperoleh makanan yang sangat banyak, waktuku tak akan
cukup untuk mengumpulkan makanan dan pergi ke pesta,”tanya Alamantari pada peri
itu.
“Tenanglah
Alamantari, hal itu akan aku bereskan,”kata peri itu.
Setelah
itu peri burung mengibaskan satu sayapnya dan tiba-tiba sudah banyak makanan
terkumpul. “Pergilah Alamantari, dan
nikmati pesta itu.”
“Ya,
ibu peri. Terima kasih,” jawab Alamantari.
Semuanya
sudah siap, Alamantari segera berangkat membawa menuju istana. Setibanya ia di
istana, Alamantari langsung masuk ke ruang pesta. Begitu masuk, pandangan semua
yang hadir tertuju padanya. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Alamantari.
Akhirnya
sang pangeran datang menghampiri Alamantari. “Putri yang cantik, maukah Anda
menyanyi untuk saya?” katanya.
“Baiklah
pangeran, dengan senang hati...,” jawab Alamantari sambil tersenyum.
Alamantari
menyanyi dengan sangat merdu hingga semua yang hadir sangat kagum pada
suaranya. Lalu tibalah saat penentuan bagi pangeran untuk menentukan pasangan
yang akan menjadi pendampingnya.
“Putri
Alamantari, maukah engkau menjadi pendamping saya?” tanya pangeran.
Kedua
saudara Alamantari yang berada di situ tidak menyangka kalau putrid burung yang
cantik dan memiliki suara merdu itu adalah Alamantari.
Alamantari
menerima permintaan pangeran. Akhirnya Alamantari menikah dengan Pangeran dan
hidup berbahagia di dalam istana. Kedua saudara Alamantari, menyesal atas
tindakan jahatnya dan meminta maaf pada Alamantari. Karena kebaikan hati
Alamantari, kedua saudaranya diijinkan untuk tinggal di istana.
Cinta akan menemukan jalannya. Satu-satunya
tujuan dalam suatu hubungan adalah belajar bagaimana kita dapat menjadi manusia
yang mencinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar