IKLAN

Jumat, 08 November 2013

PENTINGNYA KEMAMPUAN BAHASA ASING: BISA MEMBERI TAMBAHAN GAJI 21 JUTA RUPIAH



Pentingnya Kemampuan Bahasa Asing: Bisa Memberi Tambahan Gaji 21 Juta Rupiah
Kita mungkin sudah mahfum bahwa kemampuan bahasa asing seseorang sangat berpengaruh terhadap pencapaian karirnya. Tapi seberapa besar pengaruhnya, itu yang mungkin belum terasa oleh banyak orang. Untuk mendapatkan gambarannya, mari kita simak liputan berikut ini.
Hari Sabtu, 6 Juli 2013 lalu, tim ITB Career Center berkesempatan meliput Career Workshop yang diselenggarakan oleh kantor Career Service SBM ITB. Pematerinya adalah Pak J.S. Kurnia, SE, MBA, Chief of Marketing & Training dari SkillInstitute. Peserta workshop mendapatkan berbagai informasi dari bagaimana menentukan karir yang sesuai sejak dini hingga tips agar dapat memiliki daya saing tinggi dalam meraih karir impian. Salah satu cerita menarik yang disampaikan Pak Kurnia adalah tentang kemampuan Bahasa Inggris yang menentukan nasib seorang pencari kerja dalam proses rekrutmen.
Pak Kurnia menceritakan cuplikan wawancara di sebuah perusahaan nasional. Kisah ini nyata terjadi:
Seorang pelamar lolos hingga tahap wawancara. Di hari yang ditentukan, pelamar tadi datang ke lokasi wawancara dan dipersilakan untuk menemui tim pewawancara yang terdiri dari tiga orang. Para pewawancara memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris dan mengajukan pertanyaan standar pertama dalam wawancara: “Tell us about yourself.”
Pak Kurnia melanjutkan kisah si pelamar sambil berkelakar: Mungkin karena si pelamar merasa, 1) Bahasa Inggris si pewawancara tidaklah persis seperti bule, bahkan ada sedikit logat Jawa Tegalnya, 2) ia tidak pede dengan cas-cis-cus Bahasa Inggrisnya, 3) semua pewawancara berkulit sawo matang alias orang Indonesia semua, tidak ada bulenya, maka ia pun memberanikan diri bertanya, “Pak, Bu, kira-kira boleh tidak kalau wawancaranya dalam Bahasa Indonesia saja?”
Para pewawancara menjawab, “Boleh, tentu saja.”
Maka dilanjutkanlah wawancara tersebut dalam Bahasa Indonesia. Si pelamar tentu merasa lega. Namun, justru di sinilah letak kekeliruan pelamar tersebut, sebuah kekeliruan yang bisa dibilang kerap terjadi di mana-mana.
Wawancara itu–percaya atau tidak, selesai hanya dalam waktu lima menit. Setelahnya, si pelamar berjabat tangan dengan pewawancara, yang diiringi dengan ucapan pewawancara, “Terima kasih atas waktunya.
Menurut Pak Kurnia, kalimat itu dibaca: “Anda (sudah dipastikan) tidak akan kami panggil ke tahap selanjutnya.”
Mari kita telaah sejenak contoh tersebut. Mungkin ini juga dapat membantu anda dalam mengevaluasi berbagai proses rekrutmen yang sudah anda jalani:
1) Ketika pewawancara menyapa dan berbicara dengan Bahasa Inggris, itu merupakan indikasi bahwa kemampuan komunikasi dalam Bahasa Inggris memang penting di pekerjaan yang anda lamar.
2) Bila lowongan pekerjaan yang anda lamar ditulis dalam Bahasa Inggris, itu juga merupakan tanda yang jelas bahwa kemampuan berkomunikasi Bahasa Inggris penting dalam pekerjaan tersebut.
3) Bila dalam lowongan tercantum kalimat seperti, “Good/excellent command in English”, “Able to communicate in English fluently”, “Minimum TOEFL/TOIEC score…”, itu merupakan penanda eksplisit, gamblang, terang-terangan, bahwa kemampuan Bahasa Inggris adalah syarat yang penting untuk melamar ke pekerjaan tersebut.
Itu berarti tak hanya surat lamaran serta CV saja yang anda poles dengan Bahasa Inggris yang mengkilap. Dalam tahap rekrutmen selanjutnya, kemampuan komunikasi Bahasa Inggris anda pun diharapkan semengkilap surat lamaran anda. Dan tentu saja, klaim anda akan diuji kebenarannya. Salah satunya, ya, dalam proses wawancara.
***
Pak Kurnia bercerita bahwa beliau menjalin kerja sama dengan suatu universitas negeri ternama di daerah Bandung untuk mengembangkan Program Persiapan Karir. Dalam diskusinya membahas program tersebut, pihak universitas menceritakan berbagai kondisi karir alumninya selepas mereka wisuda. “Pak Kurnia, kami dari universitas turut senang. Alumni kami banyak yang bekerja di Singapura, terutama yang berasal dari program internasional. Gaji mereka besar, sekitar 3000 dolar Singapura. Kalau dalam kurs sekarang, kira-kira setara dengan 24 juta rupiah per bulan. Kami sangat bangga.”
Pak Kurnia mengiyakan. Tapi informasinya ternyata tidak hanya sampai di situ. “Namun Pak, kami prihatin juga dengan alumni kami yang bekerja di Bandung. Ada yang diterima bekerja dengan gaji kecil, hanya 1.5 – 2 juta per bulan. Ada juga yang lumayan, gajinya sekitar 3 juta-an per bulan. Tapi tetap saja, kesenjangannya sangat besar jika dibandingan dengan penghasilan alumni kami yang bekerja di Singapura,” tutur pihak universitas.
Penasaran, Pak Kurnia mencari tahu tentang kisaran gaji di Singapura. Mantan profesional di bidang Farmasi ini mencari data kisaran gaji di Singapura dari Kelly Services, yang rutin melakukan survei gaji dari berbagai sektor industri di penjuru dunia tiap tahunnya. Benar, seperti yang disampaikan pihak universitas, gaji yang diterima alumninya berada dalam kisaran tersebut. Bahkan angka 3000 dolar Singapura itu termasuk di bagian bawah dari rentang gaji yang dapat diterima alumni, dalam contoh ini, di bidang Farmasi.
Dalam contoh yang disampaikannya, Pak Kurnia mencari data kisaran gaji di industri Farmasi di Singapura tahun 2011/2012 untuk pekerja dengan pengalaman 1 – 3 tahun:
Kisaran gaji di bidang Farmasi di Singapura 2011/2012 dan selisihnya dengan rata-rata gaji dari bidang yang sama di Indonesia.
Rentang gaji yang diterima pekerja dengan pengalaman 1 – 3 tahun di bidang Farmasi ternyata mulai dari SGD 2800 hingga SGD 4500. Jadi benar bahwa gaji SGD 3000 itu termasuk di level bawah. Potensi gaji yang bisa diterima ternyata lebih dari itu.
Pak Kurnia pun mengusulkan pada pihak universitas, “Kalau begitu, Pak, para alumni yang bekerja di Bandung dengan gaji minim tersebut, melamar kerja saja ke Singapura.”
Jawab pihak universitas, “Ya itu Pak, masalahnya. Bahasa Inggris mereka…”
Kepada para peserta career workshop, Pak Kurnia menegaskan, “Dari contoh tersebut, kita dapat belajar bahwa kemampuan berkomunikasi yang baik dalam Bahasa Inggris bisa memberi tambahan du-wa-pu-luh-sa-tu-ju-ta-rupiah pada gaji yang diterima. Dari segi kualitas lulusan, mungkin yang bekerja di Bandung dan yang bekerja di Singapura tidak ada bedanya. Namun satu aspek yang memberikan perbedaan besar bagi penghasilan mereka adalah kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing.”
***
Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing yang baik, dalam hal ini Bahasa Inggris, dapat dikatakan merupakan sebuah syarat yang tak dapat ditawar lagi jika anda ingin memiliki daya saing dalam dunia kerja profesional dan karir secara umum. Dengan banyaknya peluang karir yang ada di sekitar kita, tentunya kita ingin mendapatkan karir terbaik dengan imbal penghasilan dan fasilitas yang terbaik pula. Namun tentu saja ada harga yang harus dibayar: salah satunya kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing yang memadai, bahkan mumpuni.
Menurut Pak Kurnia, sederhananya: kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris anda, jika bagus, harganya bisa 21 juta rupiah. Itu baru di Singapura dengan jenjang karir awal hingga menengah. Untuk jenjang karir lebih tinggi ataupun di berbagai negara lainnya, bisa jadi lebih.
Jadi, tunggu apa lagi? 

Kamis, 02 Mei 2013

Video Naruto 15


Video Naruto 14


Video Naruto 13


Video Naruto 12


Video Naruto 11


Video Naruto 10


Video Naruto 9


Video Naruto 8


Video Naruto 7


Video Naruto 6


Video Naruto 5


Senin, 08 April 2013

Allah Mencukupi Semua Kebutuhan Orang Yang Bertawakal Kepada-Nya Penulis: Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji (ISLAM)


Allah Mencukupi Semua Kebutuhan Orang Yang Bertawakal Kepada-Nya Penulis: Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji

Pernyataan di atas merujuk pada firman Allah yang berbunyi : 'Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya'. (Ath-Thalaq : 3) yaitu yang mencukupinya. Ar-Robi' bin Khutsaim berkata : Dari segala sesuatu yang menyempitkan (menyusahkan) manusia. (Hadits Riwayat Bukhari bab Tawakal 11/311)

Ibnul Qayyim berkata : Allah adalah yang mencukupi orang yang bertawakal kepadanya dan yang menyandarkan kepada-Nya, yaitu Dia yang memberi ketenangan dari ketakutan orang yang takut, Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong dan barangsiapa yang berlindung kepada-Nya dan meminta pertolongan dari-Nya dan bertawakal kepada-Nya, maka Allah akan melindunginya, menjaganya, dan barangsiapa yang takut kepada Allah, maka Allah akan membuatnya nyaman dan tenang dari sesuatu yang ditakuti dan dikhawatirkan, dan Allah akan memberi kepadanya segala macam kebutuhan yang bermanfa'at. (Taisirul Azizil Hamidh hal. 503)

Dan ini adalah ganjaran yang paling besar, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menjadikan diri-Nya sendiri sebagai yang memenuhi segala kebutuhan orang yang bertawakal kepada-Nya, dan sungguh Allah telah banyak menyebutkan kebaikan dan keutamaan yang menjadi ganjaran untuk orang-orang yang bertawakal kepada Allah, antara lain sebagaimana firman Allah :

"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar". (Ath-Thalaq : 2)

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan dan akan melipat gandakan pahala baginya." (Ath-Thalaq : 5)

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (Ath-Thalaq : 4)

"Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu; Nabi-nabi, para hiddiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (An-Nisa' : 69)

Sedangkan ayat yang menyebutkan sikap tawakal adalah firman Allah : "Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (Ath-Thalaq : 3)

Ibnu Al-Qayyim berkata : Perhatikanlah ganjaran-ganjaran yang akan diterima oleh orang yang bertawakal yang mana ganjaran itu tak diberikan kepada orang lain selain yang bertawakal kepada-Nya, ini membuktikan bahwa tawakkal adalah jalan terbaik untuk menuju ke tempat di sisinya dan perbuatan yang amat dicintai Allah. (Madarijus Salikin 2/128)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata. 'Bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : Jika seseorang keluar dari rumah, maka ia akan disertakan oleh dua orang malaikat yang selalu menemaninya. Jika orang itu berkata Bismillah (dengan menyebut nama Tuhan), kedua malaikat itu berkata : Allah telah memberimu petunjuk, jika orang itu berkata : Tiada daya dan upaya dan kekuatan kecuali kepada Allah, kedua malaikat itu berkata : Engkau telah dilindungi dan dijaga, dan jika orang itu berkata : Aku bertawakal kepada Allah, kedua malaikat itu berkata : Engkau telah mendapatkan kecukupan'. 1)

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam bab Zuhud yang disanadkan kepada Amru bin 'Ash yang mengangkat hadits ini kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda : 'Sesungguhnya di dalam hati anak Adam terdapat celah-celah, dan barangsiapa yang mengabaikan Allah pada setiap celah di dalam hatinya maka ia akan binasa, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi celah-celah yang ada dalam hatinya itu'. (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah bab Zuhud : 4166 (2/1395) di dalam Az-Zawaid dikatakan bahwa hadist ini lemah sanadnya, dan di dalam Al-Mizan dikatakan bahwa hadits ini tertolak)

Sebagaimana diriwayatkan pula bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 'Barangsiapa yang memutuskan gantungannya selain kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka Allah akan mencukupi baginya segala kebutuhannya, dan Allah akan mendatangkan rezeki baginya dari yang tak terduga'. (Dikeluarkan oleh Thabrani dalam Ash-Shagir 1/115-116 dan diriwayatkan oleh Ibnu Abu Halim seperti yang disebutkan dalam Ibnu Katsir 8/174 dan Abu Shaikh dalam At-Targhib 2/538 lihat Majmu' Az-Zawa'id 10/303)

Yang memberi kecukupan hanyalah Allah saja, sebagaimana firman-Nya : 'Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu'. (Al-Anfal : 64), artinya; cukuplah Allah bagi kamu, dan cukuplah bagimu orang-orang yang beriman mengikutimu (Tafsir Ath-Thabari 10/37), maka kalian semua tak akan membutuhkan seseorang jika kalian bersama Allah, ini adalah pendapat dari Abu Shaleh Ibnu Abbas, dan juga berpendapat Ibnu Zaid, Muqatil (Zaad Al-Masir 3/556).

Asy-Sya'bi (Tafsir Ath-Thabari 10/37) dan lain-lainnya, dan Ibnu Katsir tak menyebutkan selain pendapat ini (Tafsir Ibnu Katsir 4/30). Ada juga yang mengatakan bahwa artinya adalah : cukuplah bagimu Allah, dan cukuplah bagimu orang-orang yang beriman, yaitu pendapat yang diriwayatkan dari Al-Hasan dan diikuti oleh An-Nuhas. (Tafsir Al-Qurthubi 8/43)

Ibnu Al-Jauzy berkata : Bahwa yang benar adalah pendapat yang pertama (Zaad Al-Masir 3/256), hal itu berdasar pada petunjuk bukti kajian bahwa sesungguhnya yang bisa memberi kecukupan hanyalah Allah Subhanahu wa Ta'ala. (Adlwa'u Al-Bayan)

Ibnu Al-Qayyim berkata : Ini begitu juga dengan pendapat sebagian orang adalah suatu kesalahan yang nyata, tidak boleh mengartikan ayat ini seperti ini (pendapat kedua), dan bahwa sesungguhnya yang bisa memberi kecukupan hanyalah Allah semata, begitu juga dengan tawakal, taqwa dan penyembahan hanyalah kepada Allah, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya : 'Dan jika mereka bermaksud hendak menipu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindung). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin'. (Al-Anfal : 62)

Lalu dia (Ibnu Al-Qayyim) membedakan antara memberi kecukupan dengan memberi kekuatan. Yang bisa memberi kecukupan hanyalah Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, sementara yang bisa memberi kekuatan adalah hanyalah Allah dengan membantunya dan juga bersama hamba-hamba Allah lainnya, Allah telah memuji kepada orang-orang yang bertauhid serta orang-orang yang bertawakal di antara hamba-hambanya, yang mana Allah mengkhususkan mereka untuk mendapat kecukupan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka Allah berfirman: '(Yaitu) orang-orang (yang menta'ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: 'Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka', maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab : 'Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung'. (Ali Imran : 173), dan mereka tidak pernah mengatakan : cukuplah Allah bagi kami dan Rasulnya.

Jika mereka berpendapat seperti ini dan Allah memuji mereka seperti itu, maka bagaimana mungkin Allah mengatakan kepada utusan-Nya dengan mengatakan : Allah dan pengikut-pengikutmu akan memberimu kecukupan, sementara para pengikut Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjadikan Allah satu-satunya yang memberi kecukupan, dan mereka tidak pernah men-sekutu-kan Allah dengan Rasul-Nya dalam masalah memberi kecukupan, bagaimana mungkin mereka (para pengikut Muhammad) melakukan hal seperti ini ?! ini adalah kemustahilan yang paling Mustahil dan Kesesatan yang paling sesat.

Hal yang serupa dengan bahasan ini adalah firman Allah yang berbunyi : 'Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata. 'Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebahagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah', (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)'. (At-Taubah : 59)

Maka perhatikanlah, bagaimana Alllah menjadikan kewajiban untuk mematuhi diri-Nya dan Rasul-Nya, sebagaimana firman-Nya: 'Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia'. (Al-Hasyr : 7), dan menjadikan kecukupan itu hanya dengan diri-Nya semata, Allah tidak pernah mengatakan : dan mereka berkata : cukuplah Allah dan Rasul-Nya bagi kami, akan tetapi Allah menjadikan diri-Nya sendiri satu-satunya yang bersifat memberi kecukupan, seperti fiman Allah : 'Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah'. (At-Taubah : 59), dan Allah tidak pernah mengatakan : 'dan kepada Rasul-Nya', akan tetapi Allah menjadikan berharap hanya kepada-Nya semata, sebagaimana firman Allah : 'Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap'. (Asy-Syarh : 7-8)

Maka berharap, bertawakal, berlindung dan memberi kecukupan hanyalah kepada Allah semata, sebagaimana bahwa ibadah, taqwa dan sujud hanyalah milik Allah semata, begitu juga dengan sumpah dan bernadzar tidak diperbolehkan kecuali hanya kepada Allah semata.

Dan yang serupa dengan ayat ini adalah firman Allah yang berbunyi : 'Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya'. (Az-Zumar : 36). Maka yang mencukupi berarti Dia pula yang melindungi, di sini Allah mengabarkan bahwa hanya Dia seoranglah yang memberi perlindungan kepada hamba-Nya, sekali lagi bagaimana mungkin Allah menjadikan hambanya para pengikut Nabi bersama Allah sebagaimana yang memberi kecukupan ?!, dalil-dalil yang membuktikan kesesatan penafsiran yang merusak ini lebih banyak lagi untuk disebutkan. (Zaad Al-Ma'ad 1/36-37)

Footnote :

Hadits Riwayat At-Tirmidzi bab do'a 3426 (5/490) dan ia juga mengatakan bahwa hadits ini adalah : hadits baik, benar dan asing, kami tak mengetahuinya kecuali dengan ungkapan seperti ini. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah bab do'a 3886 (2/178), ia berkata di dalam Kitab Az-Zawaid : Bahwa di dalam sanad hadits ini terdapat Harun bin Abdullah, ia adalah seorang yang lemah. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari hadits Anas bab Adab 5073 (13/437), Ahmad dalam Musnadnya (1/66) yang lebih sempurna dari ungkapan ini. Hadits ini dibenarkan oleh Al-Albani sebagaimana dalam shahih Al-Jami Ash-Shagir 513, 227 (1/1950).

Disalin dari buku At-Tawakkul 'Alallah wa 'Alaqatuhu bil Asbab oleh Dr Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji dengan edisi Indonesia Rahasia Tawakal & Sebab Akibat hal. 84 - 89 Bab Buah Tawakal, terbitan Pustaka Azzam Penerjemah Drs. Kamaluddin Sa'diatulharamaini dan Farizal Tirmidzi. (suhanda)

Bagaimana Untuk Menjadi Bahagia


BAGAIMANA UNTUK MENJADI BAHAGIA
ADA 18 CARA UNTUK ITU
1.Kejar makanan yang sangat lezat dan harus ku terjang sampai dapat….!!!!
2. Senyum yang Tulus
3. Berbagi dengan Yang Lain
4. Bantu Tetanggamu
5. Pertahankan Semangat Jiwa Muda
6. Akur dengan yang Kaya, Miskin, Cantik dan Jelek
7. Tetap Tenang di Bawah Tekanan
8. Cairkan Suasana dengan Humor
9. Memaafkan Yang Lain
10. Berteman
11. Bekerjasamalah untuk Menuai Hasil yang Lebih Besar
12. Hargai Setiap Detik Bersama Yang Tersayang
13. Percaya Diri Tinggi
14. Hormati Yang Kurang Beruntung
15. Sekali-kali Manjakan Diri Sendiri
16. Jelajahi Dunia Maya di kala Senggang
17. Ambil Resiko yang Sudah Diperkirakan
18. Paham Bahwa Uang Bukan Segalanya












Rabu, 27 Maret 2013

Membuat Kalkulator Sederhana Javascript


<html>
<head>
<title> Kalkulator Sederhana </title>
</head>
<body>
<script language="Javascript">

function tambah()
{var bil1 = parseFloat(document.fform.nil1.value);
var bil2 = parseFloat(document.fform.nil2.value);
var hasil= bil1 + bil2;
document.fform.hasil.value= hasil;}

function kurang()
{var bil1 = parseFloat(document.fform.nil1.value);
var bil2 = parseFloat(document.fform.nil2.value);
var hasil = bil1 - bil2;
document.fform.hasil.value= hasil;}

function bagi()
{var bil1 = parseFloat(document.fform.nil1.value);
var bil2 = parseFloat(document.fform.nil2.value);
var hasil= bil1 / bil2;
document.fform.hasil.value= hasil;}

function kali()
{var bil1 = parseFloat(document.fform.nil1.value);
var bil2 = parseFloat(document.fform.nil2.value);
var hasil= bil1 * bil2;
document.fform.hasil.value= hasil;}

function mod()
{var bil1 = parseFloat(document.fform.nil1.value);
var bil2 = parseFloat(document.fform.nil2.value);
var hasil= bil1 % bil2;
document.fform.hasil.value= hasil;
}
</script>

<h1 style = "text-align:center">Kalkulator Sederhana</h1>
<form name = "fform">
<center>
<table>
<tr><td>Nilai 1:</td><td><input type = "text" name = "nil1"/></td></tr>
<tr><td>Nilai 2 : </td><td><input type = "text" name = "nil2"/></td></tr>
<tr>
  <td colspan="2" align="center">
<input type = "button" value = "+" onClick = "tambah()"/>
<input type = "button" value = "-" onClick = "kurang()"/>
<input type = "button" value = ":" onClick = "bagi()"/>
<input type = "button" value = "X" onClick = "kali()"/>
<input type = "button" value = "Mod" onClick = "mod()"/>
</td></tr>
<tr><td>Hasil :</td><td><input type = "text" name = "hasil" value=""/></td></tr>
</table><br/>


</center>
</form>
</body>
</html>