IKLAN

Sabtu, 26 Juli 2014

TERATAI HIJAU

Cinta Pada Kekasih

TERATAI HIJAU

                Di Kerajaan Katak yang bernama Kerok, hiduplah dua ekor putri katak yang sangat cantik jelita. Putri nan cantik jelita tersebut bernama RIri dan Rara. Kedua putri raja katak hidup sangat bahagia dan serba kecukupan.
                Hingga suatu hari datanglah pangeran katak yang sangat tampan dari Kerajaan Kari ke Kerajaan Kerok. Pangeran tersebut bernama Dodo. Maksud kedatangannya ke Kerajaan Kerok adalah untuk melamar Riri. Kedatangan Pangeran Dodo sangat disambut baik oleh Raja Tama, dan akhirnya Putri Riri ditunangkan dengan Pangeran Dodo.
                Pertunangannya itu ternyata membuat Putri Rara merasa iri. Dia merasa Pangeran Dodo lebih cocok untuk dirinya. Oleh karena itu Putri Rara lalu pergi ke rumah Katak Sihir. Dia meminta agar katak sihir itu menyihir Putri Riri menjadi sesuatu yang membuatnya tidak dapat berhubungan dengan Pangeran Dodo. Katak Sihir pun menyetujui permintaan Putri Rara, dan menyihir Putri Riri menjadi bunga teratai hijau di kolam tengah hutan yang jauh.
                Hilangnya Putri Riri sangat menggeparkan kerajaan, apalagi Pangeran dodo yang merasa sangat kehilangan tunangannya yang cantik. Oleh karena itu, Pangeran Dodotak mau diam saja, ia pun mencari kemana-mana bersama pasukan pilihannya. Katak sihir pun akhirnya tahu ia mencoba mengecoh Pangeran Dodo dan pasukannya dengan memberikan arah yang salah ketika Pangeran Dodo bertanya padanya.
                Di perjalanan Pangeran Dodo bertemu dengan seekor belalang yang sedang kelaparan, lalu diberinya belalang itu makanan. Ternyata belalang itu adalah belalang sakti yang baik. Ia menolong  Pangeran Dodo dari kejahatan katak sihir. Belalang itu memukul katak sihir dengan tongkatnya, dan ia menjadi asap.
                Akhirnya Pangeran Dodo mendapat petunjuk dimana Putri Riri berada. Disuruhnya Pangeran Dodo ke kolam tengah hutan. Di sana ia akan menemukan Putri Riri dalam bentuk bunga teratai hijau.
                Setelah berjalan berhari-hari sampailah Pangeran Dodo di kolam tengah hutan. Di kolam itu ia menemukan bunga teratai yang dimaksud. Akibat perjumpaan itu, sihir dari katak sihir pun hilang. Pangeran Dodo memboyong tunangannya beserta belalang yang baik hati tersebut ke istana. Kemudian Putri Riri menceritakan perbuatan Putri Rara pada Raja Tama ayahanda mereka.
                Baginda minta maaf kepada Putri Riri dan sebaliknya. Putri Rara lalu mendapat hukuman yang setimpal. Karena Putri Rara merasa takut, maka dia melarikan diri ke hutan. Akhirnya pernikahan Putri Riri dan Pangeran Dodo pun berlangsung, dan dirayakan dengan pesta yang sangat meriah. Mereka pun hidup bahagia selamanya.

  
                Orang yang bisa mencintai adalah orang yang kuat karena dia bisa mengalahkan keinginan untuk mementingkan diri sendiri.

                Cinta itu tidak sombong dan tidak memegahkan diri sendiri. Ia memahami dan menginginkan kebahagiaan orang yang dicintainya, sebab dengan cara itu ia telah menemukan kebahagiaannya juga.

ALAMANTARI, BURUNG YANG BAIK HATI

Cinta Pada Kekasih

ALAMANTARI, BURUNG YANG BAIK HATI

                Di sebuah pohon, hiduplah seekor burung yang sangat cantik, baik hati dan bersuara merdu, dia bernama Alamantari. Alamantari tinggal dengan kedua saudaranya bernama Anirasafi dan Afinaria yang sangat tidak suka dengan Alamantari. Tiap hari Alamantari selalu mendapatkan perlakuan yang kasar dari kedua saudaranya. Dia selalu disuruh mencari makanan untuk saudaranya dan selalu dibentak-bentak.  
                Hingga pada suatu hari, datanglah burung pegawai kerajaan burung Drega ke rumah mereka. Pegawai kerajaan tersebut ternyata membawa undangan pesta dari sang raja. Kedua saudara Alamantari bersorak kegirangan. “Horeeee…, besok kita akan pergi ke istana. Aku akan berdandan secantik mungkin, agar pangeran suka denganku”, teriak kedua saudara Alamantari.
                Mendengar teriakan kakak-kakaknya tersebut, lalu Alamantari meminta ijin pada saudaranya untuk ikut dalam pesta tersebut. Namun, Alamantari sangat sedih, saudaranya tidak mengijinkan dia ikut dalam acara itu. Justru mereka memerintah Alamantari mencari makanan lebih banyak dan lebih lama dari biasanya.
                Akhirnya waktu pelaksanaan pesta sudah tiba, semuanya sudah berdandan dengan cantik dan sudah siap berangkat. Alamantari hanya bisa memandangi saudaranya pergi. Dia sangat sedih sekali, karena tidak dapat ikut dalam pesta itu. Dia hanya bisa menangis dan membayangkan betapa meriahnya pesta tersebut.
                “Andaikan aku bisa ikut dalam pesta itu, pasti aku akan senang sekali,”gumam Alamantari.
                Tidak beberapa lama setelah Alamantari berkata, tiba-tiba ada suara dari belakang punggungnya, “janganlah engkau menangis, Alamantari.”
                Mendengar suara itu, Alamantari berbalik. Ternyata dia melihat peri burung sedang tersenyum padanya. “Kamu pasti bisa datang ke pesta itu Alamantari,” kata peri itu.
                “Bagaimana caranya? Aku harus memperoleh makanan yang sangat banyak, waktuku tak akan cukup untuk mengumpulkan makanan dan pergi ke pesta,”tanya Alamantari pada peri itu.   
                “Tenanglah Alamantari, hal itu akan aku bereskan,”kata peri itu.
                Setelah itu peri burung mengibaskan satu sayapnya dan tiba-tiba sudah banyak makanan terkumpul.  “Pergilah Alamantari, dan nikmati pesta itu.”
                “Ya, ibu peri. Terima kasih,” jawab Alamantari.
                Semuanya sudah siap, Alamantari segera berangkat membawa menuju istana. Setibanya ia di istana, Alamantari langsung masuk ke ruang pesta. Begitu masuk, pandangan semua yang hadir tertuju padanya. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Alamantari.
                Akhirnya sang pangeran datang menghampiri Alamantari. “Putri yang cantik, maukah Anda menyanyi untuk saya?” katanya.
                “Baiklah pangeran, dengan senang hati...,” jawab Alamantari sambil tersenyum.
                Alamantari menyanyi dengan sangat merdu hingga semua yang hadir sangat kagum pada suaranya. Lalu tibalah saat penentuan bagi pangeran untuk menentukan pasangan yang akan menjadi pendampingnya.
                “Putri Alamantari, maukah engkau menjadi pendamping saya?” tanya pangeran.
                Kedua saudara Alamantari yang berada di situ tidak menyangka kalau putrid burung yang cantik dan memiliki suara merdu itu adalah Alamantari.
                Alamantari menerima permintaan pangeran. Akhirnya Alamantari menikah dengan Pangeran dan hidup berbahagia di dalam istana. Kedua saudara Alamantari, menyesal atas tindakan jahatnya dan meminta maaf pada Alamantari. Karena kebaikan hati Alamantari, kedua saudaranya diijinkan untuk tinggal di istana.



                Cinta akan menemukan jalannya. Satu-satunya tujuan dalam suatu hubungan adalah belajar bagaimana kita dapat menjadi manusia yang mencinta.
                 


PERHATIAN MERPATI

c. Cinta Pada Kekasih

PERHATIAN MERPATI
                Di dalam hutan belantara, Hiduplah sepasang burung merpati yang berbahagia. Mereka hidup rukun dan damai bersama tiga ekor bayi merpati yang masih belum bisa membuka matanya. Mereka saling bahu membahu memelihara anak-anaknya dan pasangannya.
                Pada suatu pagi sang jantan mendapat giliran mencari makan, dan entah mengapa sang betina berat melepas kepergiannya. Tapi sang betina tidak mengutarakan perasaannya, tetap melepas sang jantan pergi dengan senyuman.
                Pada siang harinya, sang betina merasa sangat ingin mencari sang jantan. Namun ia bingung karena anak-anaknya tidak ada yang menjaga. Dilihatnya anak-anaknya, mereka tidur dengan nyenyak. Kemudian dia berusaha menyamarkan sarangnya dan pergi untuk mencari sang jantan dengan janji di dalam hatinya akan segera kembali untuk menjaga anak-anaknya.
                Maka sampailah ia di tempat biasa mereka mencari makanan, dicarinya sang jantan tapi ia tidak menemukannya. Ia melihat kesana kemari namun tidak kunjung jua ditemukan.
                Sang betina yang sedang kebingungan mencari sang jantan tidak menyadari bahwa bahaya sedang mengintainya. Seorang pemburu sedang mengarahkan senapan kepadanya, siap menarik pelatuk. Tanpa sengaja sang jantan melihat kejadian itu maka dengan spontan sang jantan terbang hinggap di kepala pemburu sehingga pemburu kaget dan tembakannya meleset.
                Akhirnya sang betina sadar akan apa yang sedang terjadi. Ia kemudian terbang dan bertemu dengan sang jantan. Ia mengatakan bahwa siang ini ia sangat mnghawatirkan sang jantan. Sang betina kemudian meminta maaf atas kesalahan tindakan yang sudah dilakukannya, begitu juga sang jantan ia sangat berterima kasih telah mendapat perhatian yang sebegitu besar dari sang betina. Mereka pun  pulang bersama dan berjanji untuk sama-sama saling waspada dimanapun mereka berada. Mereka sangat bersyukur memiliki pasangan yang sangat memperhatikan satu sama lain.




                Masalah adalah bagian dari hidup. Jika kita tidak membaginya, kita tidak memberi kesempatan pada orang yang mencintai kita untuk menunjukkan cintanya. Hargailah pasangan Anda dengan membagikan segala hal kepadanya, termasuk kesedihan dan kekhawatiran Anda.

PERSAHABATAN DUA EKOR KERA

Cinta Persahabatan

PERSAHABATAN DUA EKOR KERA

                Mangke dan Mongki adalah dua ekor kera yang bersahabat. Karena buah-buahan di sekitar tempat tinggal mereka semakin sulit didapatkan, mereka sepakat untuk menanam sebatang pohon pisang bersama-sama. Mereka membagi dua buah pohon pisang tersebut, Mangke diberi bagian bawah sementara Mongki mendapat bagian atas.
                Pohon pisang pun tumbuh subur dan berbuah. Ketika tiba saatnya panen, Mongki memanjat pohon pisang dan memetik buahnya. Namun ia tidak membagikan pisang itu kepada Mangke sahabatnya. Mongki malah mengejek Mangke dan melemparinya dengan kulit pisang. “Dari awal kan kita sudah sepakat, bagianmu yang bagian bawah.
                Mangke sangat marah, lalu memotong pohon pisang itu. “Baiklah. Kalau begitu, aku akan memotong saja bagianku!,” kata Mangke sambil menebang pohon pisang yang sangat tinggi itu.
                Mongki pun terjatuh bersama rubuhnya pohon pisang tersebut. Ia tidak berdaya karena tertimpa pohonnya.



                Yang harus dibangun dalam sebuah persahabatan adalah sikap saling mendukung dan membantu. Bukan mengembangkan sikap suka memperalat sahabat sendiri untuk tujuan yang kita inginkan. Berhati-hatilah ketika sikap ini muncul pada diri Anda, karena cepat atau lambat semua sahabat akan meninggalkan Anda.
                Bahkan untuk seseorang yang bukan sahabat pun, Anda tidak boleh memperalatnya. Sikap yang Anda kembangkan ini tidak akan pernah membawa Anda untuk menemukan seorang pun sahabat.



PERSAHABATAN AYAM DAN KERA

Cinta Persahabatan

PERSAHABATAN AYAM DAN KERA

                Seekor ayam hutan bersahabat dengan seekor kera. Namun persahabatan tersebut tidak lama karena sikap kera yang jahat. Suatu petang si kera yang sedang kelaparan mengajak sang ayam untuk sekedar jalan-jalan. Niat si kera sebenarnya untuk mengelabui sang ayam supaya dapat ditangkap dan dijadikan mangsanya. Ketika si kera mencoba menangkapnya, sang ayam menyadari bahaya, meronta dan lari menyelamatkan diri.
                Tanpa sepengetahuan si kera, seekor kepiting berhasil menyelamatkan dan menyembunyikan sang ayam. Kedua binatang tersebut merasa sedih dengan sikap si kera. Sang kepiting berkata, “Kita beri pelajaran saja pada si kera yang tidak tahu arti persahabatan.”
                Dalam strateginya, sang ayam mengajak si kera untuk berlayar menuju sebuah pulau yang kaya akan buah-buahan. Tanpa rasa curiga si kera pun menerima ajakan tersebut. Dan selama dalam perjalanan si kera selalu menanyakan buah apa saja yang ada di pulau itu.
                Setelah berlayar agak jauh, sang kepiting melubangi perahu sehingga air masuk ke dalam perahu. Sang kera panik, ia berusaha menutup lubang itu dengan tangannya namun tidak berhasil. Ketika perahu mulai tenggelam, sang ayam pun segera melompat dan terbang. Sementara itu, si kera tenggelam ke dasar danau itu karena tidak bisa berenang.



                Hargailah persahabatan dengan saling cinta dan saling menolong. Perbuatan jahat pada sahabat akan mendatangkan petaka bagi diri sendiri. Sikap menghargai orang lain akan membuat diri Anda juga semakin dihargai.



KATAK DAN ULAR KECIL YANG BERSAHABAT

Cinta Persahabatan

KATAK DAN ULAR KECIL YANG BERSAHABAT

                Pada suatu waktu, ada seekor katak kecil melompat-lompat di dekat semak-semak di tepi hutan. Ketika itu juga dia melihat ada seekor mahluk panjang menjalar di dekatnya. Bentuknya panjang, kulitnya licin dan berwarna belang-belang.
                “Hai, apa kabar?” katak kecil menyapa, “Apa yang sedang kamu kerjakan di situ?”
                “Oh…,aku hanya menghangatkan tubuhku di bawah sinar matahari,” jawab mahluk itu. “Nama saya Ular Kecil, kamu siapa,” tanya mahluk yang ternyata adalah ular kecil.
                “Nama saya Katak Kecil, maukah kamu bermain dengan saya?”
                Akhirnya Katak Kecil dan Ular Kecil bermain bersama di dekat semak-semak itu.
                “Lihat apa yang bisa kulakukan?” kata Katak Kecil, “Aku bisa mengajarimu kalau kamu mau.” Kemudian dia mengajarkan kepada Ular Kecil bagaimana cara melompat.
                “Aku juga bisa mengajarimu menjalar pakai perut,” kata Ular Kecil. Mereka saling mengajari bagaimana mereka berjalan, sampai akhirnya perut mereka lapar dan mereka memutuskan untuk pulang.
                “Besok ketemu lagi ya?” kata Katak kecil. “Iya, aku tunggu di sini,”jawab Ular  Kecil.
                Sesampainya di rumah, Katak Kecil mencoba mempraktekkan apa yang diajarkan oleh kawan barunya, Ular kecil. Induk Katak terkejut dan bertanya, “Hai, siapa yang mengajarkan cara berjalan seperti itu?”
                “Ular Kecil yang mengajariku, kami tadi bermain bersama di dekat semak-semak sana itu,” jawab Katak Kecil.
                “Apa? Tidakkah kau tahu anakku, bahwa keluarga ular itu jahat. Mereka mempunyai racun di taringnya. Jangan sampai Ibu melihat kamu bermain dengan mereka lagi. Dan juga, jangan pernah berjalan seperti itu lagi. Itu tidak baik,” kata Ibu katak agak marah.
                Sementara itu di rumah Ular, Ular kecil juga mencoba cara berjalan seperti yang diajarkan oleh Katak Kecil. Ibu Ular terkejut dan bertanya,” Siapa yang mengajari kamu cara berjalan seperti itu?”
                “Katak Kecil Bu, tadi kami bermain bersama di dekat semak-semak di sebelah sana itu.”
                “Apa? Tidakkah kamu tahu bahwa keluarga ular itu sudah sejak lama bermusuhan dengan keluarga katak? Lain kali kalau kamu ketemu dengan mereka, tangkap dan makan saja. Dan jangan melompat-lompat seperti itu lagi. Ibu tak mau melihatnya.”
                Keesokan harinya, katak kecil datang lagi ke tempat dimana dia bermain bersama Ular Kecil kemarin, namun dia hanya diam dari kejauhan. Ular kecil juga demikian, dia ingat pesan Ibunya,’Begitu dekat dia, tangkap dan makan.’ Tapi sebenarnya dia ingin bermain seperti kemarin lagi.
                “Katak Kecil, sepertinya aku tidak bisa bermain seperti kemarin lagi,” dia berteriak kepada Katak Kecil.
                “Aku juga tidak bisa,” sahut Katak Kecil dari kejauhan. Akhirnya mereka berbalik dan menghilang di balik semak.
                Sejak itu mereka tidak pernah main bersama lagi. Tapi dalam ingatan mereka, bermain bersama waktu itu sangatlah menyenangkan.



                Anak-anak memiliki jiwa yang murni dan tanpa prasangka. Orang dewasa yang mengenalkan mereka pada jurang perbedaan dan prasangka negatif antar golongan. Seharusnya orang dewasa merasa malu, menyadari diri dan mau belajar dari seorang anak kecil.

                Kalau kau ingin dicintai, cintailah orang lain dan jadilah orang yang dapat dicintai (Benjamin Franklin).

BELAS KASIH SINGA PADA SEEKOR TIKUS

Cinta Persahabatan

BELAS KASIH SINGA PADA SEEKOR TIKUS
                Seekor singa sedang tidur-tiduran di sebuah padang rumput di hutan. Perutnya lapar, karena sejak pagi tadi dia belum menyantap sesuap makanan pun. Tiba-tiba penciumannya serasa menemukan ada makanan di dekatnya. Dia mulai mencari-cari apa gerangan yang bisa dimakannya itu. Ternyata, seekor tikus sedang bermain-main dibalik rerumputan.
                “Hai, tikus, tahukah kamu bahwa engkau telah menggangguku,” kata singa sambil mengaum, memperlihatkan taringnya yang tajam.
                “Aaauuuummmmmmm……..!! Awas, kau akan kujadikan santapan pertamaku hari ini.” Dengan sigap singa meloncat, dan dalam sekejap, tikus kecil yang malang itu sudah berada dalam genggamannya.
                “Oh, singa yang baik, janganlah kau makan diriku,” kata tikus itu ketakutan setengah mati. “Di rumahku tujuh ekor anakku sedang menungguku dan makanan yang sedang kubawa ini,” tikus mengiba. Air matanya mulai menetes dari matanya. Dia menangis…,’cit…cit…cit…cit’.
                “Ho…ho…ho.. aummmmm, aku tidak akan melepaskanmu tikus kecil. Perutku sudah lapaaaar sekali. Bisa pingsan aku kalau tidak makan sekarang,” singa sudah bersiap hendak memasukkan tikus malang itu ke dalam mulutnya.
                “Hai, singa, bagaimana kalau kita buat perjanjian. Hari ini biarkan aku pergi. Aku berjanji akan menolongmu kelak jika kau dalam kesulitan,” kata tikus mulai berani.
                “Bagaimana mungkin mahluk kecil sepertimu menolong aku yang kuat dan besar ini?! Ho, ho, ho, aummmmm…!” Namun sang singa terbit rasa kasihannya melihat tikus kecil itu menangis. “Baiklah, kali ini kau kulepaskan. Lagipula, dagingmu pasti tidak bisa mengenyangkan perutku. Sana, cepat pergi!!”
                Tikus dengan senang hati berlari meninggalkan singa sambil teriak, “Terima kasih, singa…”.
                Suatu hari tikus sedang berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Tiba-tiba dia mendengar suara seekor singa sedang mengaum, tampaknya kesakitan. “Auummmmm…., aduuuuhhh…, tolooong…,tolooong. Aku terkena perangkap pemburu jahat. Tolooong, auuummmm.”
                Tikus segera menghampiri asal suara itu. Rupanya singa masuk perangkap yang dibuat pemburu.
                “Jangan khawatir singa, aku datang menolongmu!” teriak tikus pada singa.
                “Cepatt! Aku sudah tidak tahan lagi…, auuummmm,” kata singa. Tikus segera melompat masuk ke dalam lubang perangkap. Satu demi satu tali perangkap yang mengikat singa digigitnya hingga putus.
                Dan akhirnya, singa terbebas. Segera dia melompat keluar dari lubang perangkap.
                “Terima kasih tikus, kalau tidak ada kamu, pasti aku sudah ditangkap pemburu jahat itu.”
                Akhirnya, sejak saat itu singa dan tikus bersahabat dan selalu bermain bersama.



                Anda tidak akan pernah tahu kebahagiaan yang ditimbulkan oleh kebaikan hati (Bree Abel). Ketika Anda memberikan kebaikan, berhentilah untuk menuntut balas terhadap kebaikan tersebut. Jangan merasa rugi. Sebab, bukankah Anda juga telah memperoleh banyak kebaikan dari orang lain?
                Jika Anda menyadari bahwa sepanjang hidup Anda telah dipenuhi dengan kebaikan orang lain, apakah Anda masih menemukan alasan untuk tidak mau berbuat baik?







SERIGALA DAN BANGAU BERSANTAP BERSAMA

b. Cinta persahabatan

SERIGALA DAN BANGAU BERSANTAP BERSAMA
                Pada jaman dahulu Tuan Serigala dan Nyonya Bangau berteman. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Pada suatu hari Tuan Serigala mengundang Nyonya Bangau untuk makan siang di rumahnya.
                “Saya harap Anda datang, Nyonya Bangau,” kata Tuan Serigala. “Saya akan menyediakan daging yang lezat.”
                Nyonya Bangau menerima undangan itu dan pergi mengunjungi Tuan Serigala. Tuan Serigala telah membuat hidangan yang lezat dan disajikan di piring yang lebar.
                Nyonya Bangau mematuk-matuk piring itu dengan paruhnya yang panjang, tetapi dia tidak bisa menggigit hidangan itu. Sampai kepalanya terantuk pun masih juga Nyonya Bangau tidak dapat menikmati hidangan.
                Sementara itu Tuan Serigala memakan hidangan dengan lahap sampai tandas. Setelah santapannya habis, Tuan Serigala berkata, “Sangat menyenangkan makan siang bersama Anda. Saya harap kita bisa makan bersama lagi.”
                “Terima kasih atas makan siangnya, Tuan Serigala,” jawab Nyonya Bangau. “Besok anda harus datang ke rumah saya untuk makan siang”.
                “Saya akan datang,“ balasTuan Serigala.
                Esoknya, ketika Tuan Serigala datang ke rumah Nyonya Bangau, dia mencium aroma lezat, dalam hati dia berpikir, ‘Pasti bau lezat makanan enak’.
                Ketika Nyonya Bangau menyajikan makanan, dia meletakkannya di pot yang berleher panjang dan bermulut sempit. “Jangan malu-malu Tuan Serigala,” Nyonya Bangau mempersilahkan.
                Tuan Serigala berusaha memasukkan cakarnya ke dalam pot, tetapi sepertinya tidak berhasil. Kemudian dia berusaha dengan menggunakan hidungnya, hasilnya nihil. Dia hanya bisa mencium bau lezat makanan itu. Kemudian Nyonya Bangau memasukkan paruhnya yang panjang ke dalam pot dan memakan semua hidangan lezat itu.
                Ketika makanan sudah habis, Nyonya Bangau berkata, “Sangat menyenangkan Anda bisa mengunjungi saya. Semoga kita bisa melakukan makan bersama lagi dengan segera.”
                Tuan Serigala sangat malu dan marah mendengarkan kata-kata Nyonya Bangau. Kemudian tanpa mengucap sepatah kata pun Tuan Serigala pergi. Sejak saat itulah Bangau dan Serigala bermusuhan.



                Perlakukanlah tiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat meski mereka berlaku buruk padamu. Ingatlah bahwa kamu menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka tapi karena siapa diri kamu. (Andrew T.Somers).



                

RAHASIA IBU SI KELINCI PUTIH

Cinta keluarga

RAHASIA IBU SI KELINCI PUTIH
                Beberapa anak kelinci berkumpul bersama sedang membicarakan orang tua mereka. Anak kelinci belang berkata, “Ibuku luar biasa, dia memiliki bulu yang indah dan mata yang sempurna.”
                “Ah…,ibuku sangat cantik, memiliki bulu hitam mulus dan mengkilap yang luar biasa,” sambung kelinci hitam.
                “Ibuku juga luar biasa, memiliki bulu yang tebal yang menghangatkan aku ketika cuaca dingin,” sang kelinci cokelat tak mau kalah.
                Namun apa yang terjadi dengan kelinci putih, ia berlari menjauh dan menangis. Kelinci putih sembunyi di bawah pohon pisang dan menangis tersedu-sedu.
                Beberapa saat kemudian ada kelinci dewasa lewat sekitar pohon pisang itu dan mendengar ada yang menangis, lalu dia menghampiri dan menemukan kelinci putih.
                “Hai apa yang terjadi padamu, Nak?” sapa kelinci dewasa. Dengan perasaan sedihnya kelinci putih menceritakan apa yang terjadi dengannya. Dia merasa teman-temannya memiliki ibu yang luar biasa, sedangkan dirinya memiliki ibu yang jelek dan tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan di kulit kepalanya terlihat seperti borok yang baru mengering. Bulu-bulunya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Ibunya betul-betul sangat menakutkan. Apa yang bisa dibanggakan darinya, menurut kelinci putih.
                Kelinci dewasa tersenyum, kemudian ia mulai bercerita. “Pada suatu ketika, terjadi kebakaran di tempat tinggal kita ini. Semua kelinci dengan segera bisa menyelamatkan diri. Namun ternyata masih ada yang tertinggal di dalam karena hiruk-pikuk dan sesak. Baru diketahui kemudian ada seekor kelinci tertinggal. Ia sangat kesulitan sedang api sudah sedemikian membesar. Selain itu, ia menggendong bayi mungilnya. Dengan tiba-tiba sepotong kayu yang terbakar jatuh menimpanya, ia mendekap anaknya erat-erat supaya selamat. Akhirnya teman-teman yang lain bisa membantunya dan ia bisa selamat. Tetapi, ia menjadi tidak memiliki tubuh sedia kala yang cantik karena terbakar ketika mendekap dan menyelamatkan anaknya.”
                “Kau kenal siapa kelinci itu? Dia adalah Ibumu”.
                Spontan air mata kelinci putih menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan terbata-bata ia berkata, “Ibuku sangat luar biasa melebihi siapapun.”



                Cinta memberi kita kekuatan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Oleh karena Cinta, banyak hal menjadi sesuatu yang tidak mustahil lagi. Banyak hati yang beku telah dicairkan. Yang congkak pun  menjadi rendah hati, hidupnya akan didominasi semangat untuk memberi.
                Bukan apa yang kita ambil dan kita simpan yang membuat kita kaya. Tetapi apa yang bisa kita berikan (Henry Word Beecher). Dan sebuah Cinta adalah suatu pemberian yang tiada ternilai harganya.



               


PENGORBANAN BOK SURY DAN SEEKOR KATAK

 Cinta keluarga

PENGORBANAN BOK SURY DAN SEEKOR KATAK
                Dahulu kala di negeri korea hiduplah seorang petani yang miskin. Ia tinggal di sebuah dusun yang terletak di lereng sebuah gunung yang tinggi. Petani itu mempunyai seorang puteri yang bernama Bok Sury. Istrinya telah lama meninggal. Bok Sury adalah seorang gadis yang rajin dan pemberani. Ia sangat menyayangi ayahnya.  
                Suatu hari ketika Bok-Sury memasak di dapur, seekor katak melompat-lompat masuk. Katak itu duduk dekat kakinya. Tiba-tiba katak itu berkata, “Bok Sury berikanlah aku nasi sedikit. Perutku lapar sekali”, Bok sury sangat terkejut mendengar katak itu dapat berbicara. Tapi karena ia seorang gadis yang pemberani, maka diberikannya nasi sedikit pada katak itu.
                Dengan lahapnya katak itu memakan nasi pemberiannya. Katak itu kembali berkata, “Terima kasih Bok Sury. Sekarang biarkanlah aku tinggal di pojok dapurmu. Aku tak mempunyai keluarga, dan lagi pula aku senang tinggal di dekatmu.”
                Bok Sury tidak mengusir katak itu. Ia pun merasa kesepian, katak itu dapat dijadikan teman bicaranya. Setiap hari bila Bok Sury makasak, disisakannya sedikit untuk katak itu. Tak seorang pun tahu tentang si katak. Ayahnya pun tak tahu. Karena tak bergerak-gerak maka tumbuhlah katak itu menjadi besar sekali. Bila orang melihat akan disangkanya katak itu seekor anjing.
                Suatu ketika ayah Bok Sury jatuh sakit. Badannya semakin kurus, mukanya pucat. Bok Sury berusaha keras untuk menyembuhkannya, tapi ia tak berhasil. Ada seorang tabib yang tinggal jauh sekali dari dusun mereka. Karena Bok Sury sangat menyayangi ayahnya, ia pergi juga menjemput tabib itu. Setelah memeriksanya, tabib itu berkata,” Bok sury, ayahmu sakit keras. Aku tak kuasa menyembuhkannya. Ada sebuah obat yang dapat menyembuhkan yaitu Ginseng. Tapi obat itu mahal sekali.”
                Bok Sury merasa sedih sekali mendengar keterangan tabib. Ia tak punya uang dan tak dapat meninggalkan ayahnya untuk bekerja.
                Sementara itu, di sebuah dusun di lereng gunung yang sama, rakyat sedang gelisah. Di sana terdapat istana tua yang dihuni oleh mahluk raksasa. Setiap tahun rakyat harus mengorbankan seorang manusia. Orang yang dijadikan mangsa itu diletakkan diatas sebuah altar di dalam istana. Bila keesokan harinya rakyat melihat orang itu sudah tidak ada, maka itu tandanya mereka akan selamat dari amukan mahluk raksasa selama setahun. Sudah banyak yang menjadi korban. Sekarang rakyat sedang kebingungan. Mereka tidak mempunyai korban buat si mahluk raksasa. Akhirnya rakyat mengumpulkan uang. Uang yang banyak itu akan diberikan kepada siapa saja yang mau dijadikan korban.
                Bok Sury mendengar sayembara itu. Segera diputuskannya untuk menjadikan dirinya korban buat si mahluk raksasa. Ia pergi ke dusun itu dan mendapatkan uang. Dengan uang yang banyak, Bok Sury pergi membeli ginseng.
                Betapa sukacitanya, ia ketika dilihatnya ayah tercinta berangsur-angsur sembuh. Bahkan dalam waktu beberapa hari saja ayahnya dapat berdiri dan berjalan. Tapi kegembiraan Bok Sury tak dapat berlangsung lama. Hari yang ditentukan tiba juga. Bok Sury masak agak banyak untuk ayahnya. Kepada ayahnya ia berkata, “Ayah, aku akan bertandang ke rumah teman, mungkin agak lama. Ayah makanlah dahulu, sudah kusiapkan.”
                Ayah Bok Sury tak menaruh curiga, karena Bok Sury sering pergi untuk menolong salah satu tetangganya. Bok Sury teringat pada kataknya. Ia pergi ke dapur, ternyata sang katak sudah mengetahui rencana Bok Sury. Katak itu menangis. Bok Sury dengan lemah lembut membelai kepala katak itu sambil berkata, “Wahai sahabatku yang setia. Hari ini adalah hari terakhir kita bercakap-cakap. Jangan sedih, dan jagalah dirimu baik-baik.”
                Bok Sury sesampainya di dusun tempat mahluk raksasa itu berada, langsung dibawa ke istana tua. Ia diletakkan di atas altar persembahan. Suasana sepi untuk beberapa saat. Bok Sury memperhatikan keadaan di sekelilingnya. Tiba-tiba dilihatnya katak yang dipeliharanya duduk di pojok ruangan. Katak itu memandangnya dengan bola mata yang bersinar-sinar. Tiba-tiba katak itu membuka mulutnya. Dari mulutnya keluar segulung asap berwarna kuning. Asap itu naik ke atas. Tiba-tiba dari atap rumah keluar segulung asap berwarna biru. Asap kuning dari sang katak berusaha menekan asap biru tadi. Terjadi dorong-mendorong antara kedua asap itu. Tapi asap kuning itu akhirnya berhasil menggulung asap biru itu. Bersamaan dengan itu bumi seakan bergetar.
                Keesokan harinya orang-orang mendatangi istana. Mereka mendapatkan Bok Sury pingsan di dekat bangkai seekor katak raksasa. Bok Sury selamat dan dapat kembali ke ayahnya. Ia dianugerahkan uang dan benda-benda berharga lainnya oleh penduduk dusun yang berhasil dibebaskan dari mahluk raksasa.
                Bok Sury membawa pulang bangkai raksasa itu. Ia menguburnya dengan khidmat. Bok Sury hidup bahagia bersama ayahnya.



                Rasa cinta kepada orang tua akan memberikan kekuatan bagi kita. Keteladanan yang dihargai semua bangsa ini tidak pernah akan usang. Cobalah, Anda tidak akan pernah menyesalinya.
                Anda tidak akan pernah tahu berapa besar nilai yang Anda peroleh kembali karena perbuatan menolong. Kebajikan, dan keikhlasan dalam membantu orang lain suatu saat akan menghasilkan keajaiban bagi hidup Anda.



CINTA SEEKOR INDUK TUPAI

Sebuah Pengantar
                Sukses ternyata bukan hanya menyangkut diri Anda. Sukses berkaitan pula dengan hubungan Anda denganorang lain, terutama orang-orang terdekat yang ada di sekitar Anda. Entah itu sahabat, kolega, karyawan, bos, atau keluarga Anda. Mereka memiliki perannya masing-masing untuk mendukung kesuksesan Anda.  
                Cinta kasih, atau apapun nama lainnya, selalu hadir di sekitar Anda bagaikan oksigen yang menyehatkan. Diantara perjuangan Anda mencapai sukses, sediakan sejenak waktu untuk meresapinya. Bukan saja Anda akan dikuatkan dalam meneruskan langkah, Anda juga akan menguatkan mereka sebagai pribadi. Dan yang terutama, menghargai semua cinta kasih yang mereka berikan hingga Anda menjadi pribadi yang istimewa saat ini.

 A.Cinta keluarga

       CINTA SEEKOR INDUK TUPAI  
                Di sebuah hutan hiduplah seekor tupai yang memiliki seekor anak. Pada suatu hari si anak tupai jatuh sakit. Maka dengan setianya si induk tupai menunggui anaknya itu.
                Dalam sakitnya, si tupai kecil tidak mau makan karena tidak enak selera makannya. Si induk pun berusaha membujuknya. Namun tupai kecil tersebut hanya mau makan kalau diberi makan hati ikan hiu.
                Mendengar permintaan si kecil, induk tupai menjadi sangat sedih. Sulit sekali memenuhi permintaan anaknya tersebut. Ikan hiu adalah hewan yang sangat ganas dan hanya hidup di lautan lepas. Namun akhirnya ia memutuskan juga untuk mencarinya.
                Induk tupai itu meloncat dari pohon ke pohon hingga sampai ke sebuah pohon kelapa yang batangnya menjorok ke laut. Dengan perlahan ia pun segera melubangi buah kelapa di pohon tersebut, membuang airnya dan masuk kedalamnya. Dari dalamnya ia masih dapat menggerogoti tangkainya dan membuat buah kelapa itu terlepas ke laut lepas.
                Akhirnya, ombak laut itu membawanya ke tengah laut lepas. Tiba-tiba datanglah seekor ikan hiu besar yang kemudian menelan biji kelapa tersebut bulat-bulat. Setelah berada di dalam perut ikan itu, si tupai lalu menggigiti hatinya. Ikan hiu itu pun mati dan terdampar ke pantai.
                Si Tupai pun selamat dan membawa hati ikan itu untuk anaknya. Dengan ajaibnya setelah memakan hati ikan hiu itu, si kecil menjadi sembuh total. Anak tupai tersebut meloncat gembira dan berjanji akan menjadi anak yang berbakti pada orangtuanya.



                Kasih ibu kepada anak tak terkira kebesaran dan ketulusannya. Hormatilah Ibu Anda dan Anda akan menjadi orang yang banyak diberkati serta didoakan. Orang-orang sekitar Anda akan merasa nyaman berada di sisi Anda, mencintai Anda dengan tulus dan menyemangati seluruh perjuangan hidup Anda.
                Cinta itu menyembuhkan baik bagi yang memberi maupun yang menerimanya (Karl Menininger). Jadi, tidak ada hitungan rugi untuk orang yang mau mencintai. Justru Cinta tersebut akan menjadi berkat yang berkelimpahan.


TIPU DAYA SANG BURUNG BANGAU

TIPU DAYA SANG BURUNG BANGAU
                Malini adalah sebuah danau. Pemandangannya sangat indah, air jernih membuat senang penghuninya. Berbagai jenis hewan air merasa aman tentram. Mereka hidup damai tanpa ada gangguan. Suatu hari datanglah seekor bangau yang terbang di atas danau itu. Ia amat terpesona melihat keindahannya. Dengan segera ia mendekati danau itu dan mulai menjalankan akal muslihatnya. Ditepi danau itu ia mengambil sikap berdiri dengan satu kaki menghadap ke arah danau, seakan-akan ia menjadi seekor bangau pertapa yang telah meninggalkan alam keduniawian.
                Berhari-hari ia bersikap demikian tanpa bergerak-gerak sedikitpun. Lama-lama ikan-ikan di danau merasa heran dan mereka mulai berani mendekati bangau yang sedang “bertapa”. Dua ekor ikan mencoba lewat dimuka bangau itu. Tapi bangau tidak mengubah sikap sedikitpun. Ia seakan-akan tak mempunyai nafsu lagi untuk menikmati kehidupan yang indah ini. Akhirnya semua ikan di danau itu tak merasa takut lagi padanya, dan mereka tak merasa khawatir akan dijadikan mangsa bangau itu. Suatu hari, karena rasa ingin tahunya, raja ikan di danau itu bertanya pada bangau, “Mengapa kau sedih, wahai bangau?”
                “Oh ikan yang baik, aku berbuat demikian ini adalah atas kehendak dewa. Aku telah sadar dari segala perbuatanku yang telah lalu, yang membuatku sangat berdosa besar terhadap dewa-dewa. Sebab itu aku hendak menebus dosa-dosaku itu dengan petunjuknya, dan mulai saat ini aku tak mau lagi memusuhi sesama mahluk, termasuk engkau ikan-ikan, apa lagi memakannya. Alangkah gembiranya ikan-ikan mendengarnya. Tetapi beberapa hari kemudian alangkah herannya ikan-ikan ketika dilihatnya bangau menagis. Maka bertanyalah sang raja ikan: “Hai bangau! Mengapa engkau menangis?”
                “Oh ikan, alangkah sedihnya aku, jawab bangau sambil terus mengisak-isak.”Mengapakah demikian, bangau?” tanya ikan lagi.
                “Sebenarnya akan datang bencana yang bakal menimpa kita sekalian, penghuni danau indah ini. Aku telah mendengar kabar, bahwa tiada beberapa lama lagi para nelayan akan mengadakan penangkapan ikan besar-besaran. Mereka telah membuat jala, pancing dan bubu sebanyak-banyaknya. Oh ikan, itulah yang telah menjadi buah pikiranku selama ini. Karena itu ikan-ikan, aku hanya dapat berpesan, berhati-hatilah kalian menghadapi bencana yang bakal tiba. Aku berdosa tidak bisa melindungi agar kalian dapat menyelamatkan diri masing-masing terhadap nelayan yang serakah itu.”
                Mendengar berita itu alangkah sedihnya hati para ikan. Mereka saling bertangisan di hadapan bangau sambil meratap-ratap.
                “Oh bangau, tiadakah engkau dapat member pertolongan agar kami dapat terlepas dari bencana itu?”
                “Hm, ikan-ikan, aku punya akal. Aku bersedia memberi pertolongan, memindahkan kalian satu-persatu ke danau lain tak jauh dari sini.”
                Karena rasa takutnya terhadap bencana yang akan menimpa, maka satu-persatu ikan-ikan diterbangkan. Tetapi bangau itu tidak terbang menuju tempat yang dijanjikan. Melainkan dibawanya ke sarang mereka.
                Disana dengan lahapnya dimakannya ikan-ikan itu. Demikian seterusnya, sampai ikan-ikan di danau itu habis.



                Kalau Anda ingin memenangkan suatu persaingan, kenalilah dahulu pesaing Anda. Sediakan waktu dan kesabaran hati untuk mengamati kebiasaan mereka, memahami cara berpikir mereka, dan berbicaralah dengan bahasa mereka. Ketika Anda berhasil menjalin hubungan yang baik dan memperoleh kepercayaan mereka, you rule the world! Anda bisa megatur keadaan semau Anda.



SI KODOK PEMBUAT KEJU

SI KODOK PEMBUAT KEJU
                Suatu hari dua ekor kodok masuk ke sebuah dapur. Mereka loncat kesana kemari. Akhirnya kodok-kodok enerjik ini mendarat di sebuah panic besar memuat susu segar. Tentu saja mereka berusaha untuk keluar dari panic itu. Namun susu itu terlalu dalam sehingga mereka tak dapat memakai dasar panci sebagai pijakan untuk meloncat keluar. Dinding panci terlalu licin, dan bibir panci terlalu tinggi. Akhirnya mereka hanya berenang-renang di susu itu.
                Lama kelamaan mereka lelah. Kodok yang satu merasa putus asa. Karena kelelahan dan harapan hidupnya yang telah patah, ia pelan-pelan tenggelam ke dasar panci. Kodok yang satunya terus berusaha untuk menggerakkan keempat kakinya. Ia terus berenang di permukaan susu itu. Ia lelah tapi ia tak mau tenggelam. Ia terus ber-ikhtiar.
                Ternyata apa yang ia lakukan itu tanpa sadar sama dengan yang dilakukan seorang pembuat mentega. Mentega akan terbentuk dan muncul di permukaan susu segar jika susu segar terus diaduk hingga beberapa lama. Lama-kelamaan permukaan susu mengental dan akhirnya mengeras. Kodok itu akhirnya menemukan bahwa permukaan susu sekarang cukup keras dan kuat untuk menjadi landasan lompat. Lalu ia melompat ke luar panci dengan selamat.



                Hanya ada dua pilihan yang bisa diambil ketika kita terjebak dalam masalah. Pertama, berhenti berusaha, menerima situasi apa adanya dan berhenti berkembang. Atau kedua, terus berusaha sebisa mungkin, dan membuat situasi berubah positif karenanya. Hingga masalah itu perlahan terselesaikan pada saatnya.



CELENG PERGI BERTUALANG

CELENG PERGI BERTUALANG
                Ada seekor celeng yang pemurung. Ia mempunyai tetangga seekor kera yang mempunyai sifat sebaliknya. Kera itu periang, banyak memiliki sahabat, serta pintar member nasihat. Suatu hari, celeng bertamu ke rumah kera.
                Kata celeng, ”Kera, kudengar kau binatang yang paling bijaksana di rimba belantara. Benarkah itu?”
                Sahut kera, “Kata warga rimba, memang demikian.”
                “Kalau begitu, boleh aku meminta nasihat padamu?” kata celeng lebih lanjut.
                “Begini, Kera. Aku tidak pernah merasa bahagia dalam hidup ini. Apa gerangan sebabnya?”
                Kera berpikir sejenak, kemudian jawabnya, “Oho, Celeng, pergilah cari pohon zonga. Buahnya berwarna ungu. Pertiklah buahnya, lalu makanlah. Dengan memakan sebuah zonga saja kau akan merasakan bahagia seumur hidupmu.”
                “Buah zonga? Aku baru mendengar sekarang. Di mana terdapat buah itu?” Esoknya celeng berkelana. Untuk mencari buah kebahagiaan itu.
                Setahun kemudian tibalah ia di rimba tempat lahirnya. Kera menyabut kedatangan celeng, yang kini wajahnya segar dan ceria. Tanya kera, “Sudahkah kautemukan buah zonga?”
                Celeng menjawab, “Belum, kera. Tetapi aku sudah menemukan kebahagiaan itu. Kini aku sangsi, benarkah ada pohon zonga itu? Seluruh pelosok dunia telah kujelajahi. Tidak seorang pun tahu tentang buah ajaib itu.”
                Sambil menyungging senyum, menjawablah kera, “Benar dugaanmu, Celeng. Buah zonga hanya karanganku belaka. Tentu saja kau tidak bisa menemukannya. Tetapi ngomong-ngomong, bagaimana cara kau memperoleh kebahagiaan itu?”
                Celeng menjawab, “Aku menikmati perjalanan itu. Di mana-mana aku menjalin persahabatan. Setiap hari ada hal-hal baru yang kulihat. Nah, ternyata dengan banyak bersahabat dan melihat luasnya dunia, hati kita menjadi bahagia.”



                Mempunyai cita-cita atau membangun usaha merupakan suatu petualangan dalam hidup. Bertemu dengan kolega, membangun jejaring, mengamati perkembangan dan mencatat kekeliruan, membuat kita tahu apa arti yang sebenarnya dari kesuksesan. Rupanya, kesuksesan tidak melulu tentang tergapainya suatu cita-cita atau tujuan. Namun juga tentang nilai dari perjalanan usaha yang telah kita lakukan itu sendiri.


JANGAN BIARKAN ANJING BERCERMIN

JANGAN BIARKAN ANJING BERCERMIN
                Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang, berlari-lari pulang kerumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang besar dari miliknya.
                Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berfikir apa-apa dan malah menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang di bawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya.



                Membuat keputusan dengan cepat itu baik. Tetapi membuat keputusan cepat dengan terburu-buru akan membahayakan. Berpikirlah sejenak.

                Diperlukan objektivitas dalam memandang diri. Berharap mengejar sesuatu yang besar tanpa mengukur kemampuan diri kadang membuat kita harus rela kehilangan sesuatu yang kecil namun sangat berharga.

SEMUT DAN KEPOMPONG PERTAPA

SEMUT DAN KEPOMPONG PERTAPA
                Seekor semut merayap dengan gesit dibawah sinar matahari. Memanjat pohon, dan menelusuri ranting dengan lincah. Dia sedang mencari makanan saat tiba-tiba melihat kepompong tergantung di selembar daun. Kepompong itu terlihat mulai bergerak-gerak sedikit, tanda apa yang ada di dalamnya akan segera keluar.
                Gerakan-gerakan dari kepompong tersebut menarik perhatian semut yang baru pertama kali ini melihat kepompong yang bisa bergerak-gerak. Dia mendekat dan berkata, “Aduh, kasihan sekali kamu ini” kata semut ini dengan nada antara kasihan dan menghina.
                “Nasibmu malang sekali, sementara aku bisa lari kesana kemari sekehendak hatiku, dan kalau aku ingin aku bisa memanjat pohon yang tertinggi sekalipun, kamu terperangkap dalam kulitmu, hanya bisa menggerakkan tubuhmu sedikit saja”.
                Kepompong mendengar semua yang dikatakan oleh semut, tapi dia diam saja tidak menjawab.
                Beberapa hari kemudian, saat semut kembali ketempat kepompong tersebut, dia terkejut melihat kepompong itu sudah kosong yang ada tinggal cangkangnya.
                Saat dia  sedang bertanya-tanya dalam hati apa yang terjadi dengan isi dari kepompong itu, tiba-tiba dia merasakan hembusan angin dan adanya kepakan sayap kupu-kupu yang indah dibelakangnya.
                “Wahai semut, lihatlah diriku sekarang baik-baik,” Kupu-kupu yang indah menyapa semut yang tertegun melihatnya.
                “Akulah mahluk yang kau kasihani beberapa hari yang lalu! Saat itu aku masih ada di dalam kepompong. Sekarang kau boleh sesumbar bahwa kau bisa berlari cepat dan memanjat tinggi. Tapi mungkin aku tidak akan peduli, karena aku akan terbang tinggi dan tidak mendengar apa yang kau katakan”.
                Sambil berkata demikian, kupu-kupu itu terbang tinggi di udara, meniti hembusan angin, dan dalam sekejap hilang dari pandangan sang semut.



                Jangan buru-buru menyimpulkan tentang suatu hal yang belum kita pahami betul. Kadang-kadang apa yang kita lihat barulah sebagian dari rangkaian cerita yang sangat kompleks.

                

BURUNG GAGAK DAN KENDI LEHER PANJANG

BURUNG GAGAK DAN KENDI LEHER PANJANG
                Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burungpun sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimanapun burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa hampir sekarat karena kehausan.
                Kemudian tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia lalu mengambil kerikil yang ada di samping kendi, kemudian menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Setiap kali burung gagak itu memasukkan kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam kendi pun berangsur-angsur naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air tersebut dapat dicapai oleh sang burung Gagak.



                Walaupun sedikit, pengetahuan bisa menolong diri kita pada saat yang tepat.
                Hanya mereka yang mau terus berusaha, kreatif dan telaten, yang mampu mengubah suatu masalah menjadi suatu keberhasilan. Percayalah, setiap usaha yang kita keluarkan tak akan pernah sia-sia. Bekerjalah dengan hati, bumbui dengan sedikit ketekunan.



KELEDAI BERBUSANA SINGA

KELEDAI BERBUSANA SINGA
                Seekor keledai menemukan sebuah kulit singa yang telah ditinggalkan oleh sang pemburu di dalam hutan. Dia kemudian memakai kulit singa itu dan menghibur dirinya dengan cara bersembunyi di semak-semak dan tiba-tiba meloncat keluar untuk menakut-nakuti binatang yang lewat di tempat itu. Semua binatang yang kebetulan lewat, menjadi takut dan lari dari tempat itu ketika melihat keledai yang mereka kira singa.
                Keledai tersebut begitu senang melihat semua binatang lari menjauh darinya, seolah-olah dirinya adalah raja hutan, sehingga karena terlalu bangga dan senangnya, dia mulai mengaum dengan keras, tetapi bukanlah auman singa yang keluar dari mulutnya, melainkan cuma ringkikan keledai yang parau. Seekor rubah yang tadinya ikut lari bersama dengan binatang lainnya, menjadi terhenti ketika mendengar suara itu. Perlahan-lahan dia mendekati keledai itu dan menyadari bahwa yang menakut-nakuti seluruh binatang yang lewat di tempat itu hanyalah seekor keledai yang memakai kulit singa. Rubah itu kemudian berkata sambil tertawa, “Jika kamu menutup mulutmu, mungkin saya akan berlari ketakutan juga. Tetapi kamu malah mengaum dan mengeluarkan suara ringkikanmu yang parau.”



                Orang bodoh mungkin bisa menipu dengan pakaian dan penampilannya, tetapi dari perkataannya, orang lain akan segera tahu siapa dirinya sebenarnya.
                Anda boleh saja menyandang nama bos dan berpenampilan selayaknya bos. Tapi sebaiknya Anda juga berpikir dan bertindak sebagaimana layaknya pemimpin. Kecuali jika Anda ingin karyawan atau rekan kerja Anda memandang rendah pada Anda karena mereka tidak melihat kualitas dari kepemimpinan Anda.


KEPITING MUDA DAN IBUNYA

KEPITING MUDA DAN IBUNYA
                “Mengapa kamu berjalan kearah samping seperti itu?” tanya ibu kepiting kepada anaknya. ”Kamu harus berjalan lurus ke depan dengan jari-jari kaki yang menghadap keluar.”
                “Perlihatkanlah saya cara berjalan yang baik bu,” kata kepiting yang kecil itu kepada ibunya, ”Saya sangat ingin belajar.”
                Mendengar kata anaknya, ibu kepiting tersebut mencoba untuk berjalan lurus ke depan. Tetapi dia hanya bisa juga berjalan ke arah samping, seperti cara anaknya berjalan. Dan ketika ibu kepiting tersebut mencoba untuk memutar jari-jari kakinya ke arah luar, dia malah tersandung dan terjatuh ke tanah dengan hidung terlebih dahulu.



                Jangan menjelaskan bagaimana orang harus bertindak kecuali Anda dapat memberikan contoh yang baik.
                Anda boleh menyuruh karyawan Anda bekerja semaksimal mungkin dan memberi mereka pekrjaan-pekerjaan yang sulit. Akan tetapi, tunjukkan pula pada mereka bahwa Anda mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan itu dengan lebih baik. Dengan demikian, karyawan tidak menyepelekan Anda, sebaliknya justru termotivasi meneladani kinerja Anda.

                

RUBAH DAN BURUNG GAGAK PESOLEK

RUBAH DAN BURUNG GAGAK PESOLEK
                Seekor rubah melihat seekor burung gagak terbang dengan membawa sepotong keju di paruhnya dan hinggap di atas sebuah pohon.
                “Itu untukku,” gumam si Rubah dan diapun berjalan mendekati batang pohon itu. “Selamat siang Gagak yang cantik, si Rubah memuji. “Betapa cantiknya kamu hari ini. Betapa mengkilapnya bulumu, dan sungguh, sangat indah sinar matamu. Saya yakin suaramu lebih indah dari burung-burung yang lain. Ijinkan saya mendengarkan satu lagu darimu, dan saya akan menyapa kamu dengan sebutan si Ratu Burung.”
                Burung gagak itupun mulai mengangkat kepalanya dan mencoba bernyanyi sebaik mungkin. Akan tetapi, ketika dia membuka mulutnya, keju yang ada di mulutnya pun jatuh ke tanah. Dengan seketika si Rubah menangkap keju yang jatuh tersebut dengan penuh kepuasan.



                Waspadalah terhadap setiap pujian yang dilontarkan pada Anda, karena pujian bisa berakibat positif sekaligus negatif. Pujian yang jujur, menambah tabungan harga diri Anda, maka selayaknya Anda terima apa adanya. Sayangnya, tidak semua pujian yang Anda dengar merupakan penghargaan yang jujur. Beberapa orang memuji Anda karena ingin menjebak dan menjatuhkan diri Anda. Waspadalah, waspadalah!





SEEKOR ANJING, AYAM JANTAN DAN RUBAH

SEEKOR ANJING, AYAM JANTAN DAN RUBAH                       
                Seekor anjing dan seekor ayam jantan yang berteman akrab, berharap bahwa suatu saat mereka akan dapat berkeliling dunia dan menemukan petualangan baru. Mereka memutuskan untuk meninggalkan tanah pertanian dan melakukan perjalanan keliling dunia melalui sebuah jalan yang menuju ke hutan. Kedua sahabat itu berjalan bersama dengan semangat dan tidak menjumpai petualangan seru yang mereka sering bicarakan.
                Pada malam hari, ayam jantan mencari tempat untuk bertengger seperti kebiasaannya. Dia melihat sebuah pohon yang berlubang dan dipikirnya pohon tersebut sangat baik untuk dijadikan tempat menginap. Sang anjing dapat menyelinap ke dalam lubang pohon tersebut dan sang ayam dapat terbang ke atas salah satu dahannya. Keduanya lalu tertidur dengan nyenyak di pohon tersebut.
                Disaat fajar mulai menyingsing, ayam jantan tersebut terbangun dan sejenak dia lupa dimana dia berada. Dia mengira dirinya masih di tanah pertanian dimana tugasnya adalah membangunkan seisi rumah pada pagi  hari. Sekarang dengan berdiri diatas jari kakinya, dia mengepakkan sayapnya dan berkokok dengan semangat. Tetapi bukannya petani yang terbangun mendengar dia berkokok melainkan dia membangunkan seekor rubah yang tidur tidak jauh dari pohon tersebut. Rubah tersebut dengan cepat melihat ke arah ayam tersebut dan berpikir bahwa dia mendapatkan sarapan pagi yang sangat lezat.
                Dengan cepat rubah mendekati pohon dimana ayam jantan bertengger, dan berkata dengan sopan, “Selamat datang di hutan kami, tuanku yang agung. Saya tidak dapat berbicara bagaimana senangnya saya bertemu dengan anda di tempat ini. Saya merasa yakin bahwa kita akan menjadi teman baik.”
                “Saya merasa tersanjung, tuan yang baik”. Kata ayam jantan tersebut dengan malu-malu. “Jika kamu memang mau, pergilah ke pintu rumahku di bawah pohon ini, pelayanku akan membiarkan kamu masuk.”
                Rubah yang sedang lapar itu tidak mencurigai apapun, berjalan kea rah lubang dibawah pohon tersebut seperti yang disuruhkan, dan dalam sekejap mata anjing yang tadinya tidur di dalam lubang pohon itu menyergapnya.



                Kenalilah situasi sebelum bertindak. Hitung kekuatan orang-orang yang ada di sekitar pesaing Anda.
                Berhentilah berfikir bahwa Anda lebih pintar dari lawan/pesaing Anda. Bisa jadi pesaing tidak sepintar Anda, namun dia memiliki kolega-kolega yang loyal, yang siap mendukung disaat dia membutuhkan. Ketahuilah, jaringan pertemanan  berperan penting dalam keberhasilan seseorang.








                 
               

                

KOMITMEN TOTAL SEEKOR SAPI

KOMITMEN TOTAL SEEKOR SAPI
                Suatu hari, seekor ayam dan sapi berjalan bersama dan membicarakan masalah kelaparan dunia. Sang ayam mengatakan bahwa spesiesnya dan spesies sapi bisa saja menyediakan makanan bagi semua orang di dunia dengan makan pagi yang enak; daging sapid an telur ayam.
                Si sapi berfikir agak lama dan kemudian menjawab.
                “Gampang untukmu bicara seperti itu, karena kamu dapat menyumbang sebagian dari dirimu saja, Cuma telurmu, sedangkan aku, bagiku itu adalah komitmen total!”



                Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan komitmen total, Seringkali sulit kita lakukan karena menanggung suatu konsekuensi di dalamnya. Namun ketahuilah, tidak ada bisnis sukses yang bisa dibangun tanpa keseriusan.