IKLAN

Sabtu, 26 Juli 2014

KELELAWAR PENGECUT

KELELAWAR PENGECUT
                Ketika seekor singa sedang menyantap makanan, tiba-tiba seekor burung elang terbang rendah dan menyambar makanan tersebut.
                “Kurang ajar!” kata sang raja hutan itu dengan sangat marah. Kemudian ia memerintahkan seluruh binatang untuk berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung. Binatang lain pun setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa burung.
                Ketika malam mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya. Kesempatan itu digunakan oleh para singa dan anak buahnya untuk menyerang bangsa burung. Bangsa burung pun kocar-kacir melarikan diri.
                Melihat bangsa burung kalah, bangsa kelelawar merasa cemas, mereka pun bergegas menemui sang raja hutan.
                “Sebenarnya kami ini termasuk bangsa tikus, walupun kami mempunyai sayap. Maka izinkan kami bergabung dengan kelompokmu. Kami akan mempertaruhkan nyawa kami untuk bertempur melawan burung itu,” kata kelelawar memohon. Tanpa berfikir panjang singa pun menyetujuinya.
                Dalam pertempuran berikutnya kelompok yang dipimpin singa balik diserang. Kelompok burung menyerang mereka dengan cara melemparinya memakai batu-batuan. “Awas hujan batu!” teriak para binatang kelompok singa sambil melarikan diri.
                Kelompok kelelawar kembali cemas, mereka berfikir untuk balik membantu kelompok burung, “Lihatlah sayapku, aku ini seekor burung seperti kalian”, Elang pun menerima dengan senang hati.
                Pertempuran berlanjut, kera-kera dari kelompok singa, menunggang gajah sambil membawa busur dan anak panah. Setelah kelompok singa menang, kelelawar berpihak kembali kepada kelompok yang menang.
                Pada pertempuran terakhir, baik kelompok singa dan kelompok burung tersadar bahwa tidak ada gunanya saling bermusuhan. Mereka pun bersahabat kembali dan berjanji tidak akan saling mengganggu satu sama lain.
                Sifat pengecut dan tidak berpendirian kelompok kelelawar pun lama kelamaan diketahui oleh kedua kelompok singa dan kelompok burung. Mereka memutuskan untuk mengusir kelelawar dari lingkungan mereka. Kelelawar merasa sangat malu sehingga harus bersembunyi di gua-gua yang gelap. Ia baru menampakkan diri bila malam tiba dengan cara sembunyi-sembunyi.



                Siapa diri kita ditentukan oleh prinsip yang kita tegakkan. Citrakan diri Anda sebagai pribadi yang teguh dalam pendirian. Kegigihan Anda dalam memperjuangkan prinsip akan menjadi modal yang luar biasa untuk membangun sebuah jaringan bisnis atau kerjasama.

                Syukurilah perolehan Anda saat ini dan nikmatilah setiap prosesnya. Orang jarang bisa sukses bila mereka tidak menikmati apa yang mereka kerjakan (Dale Carnegie). Janganlah terlalu bernafsu untuk menjadi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar