IKLAN

Sabtu, 26 Juli 2014

SEMUT DAN KEPOMPONG PERTAPA

SEMUT DAN KEPOMPONG PERTAPA
                Seekor semut merayap dengan gesit dibawah sinar matahari. Memanjat pohon, dan menelusuri ranting dengan lincah. Dia sedang mencari makanan saat tiba-tiba melihat kepompong tergantung di selembar daun. Kepompong itu terlihat mulai bergerak-gerak sedikit, tanda apa yang ada di dalamnya akan segera keluar.
                Gerakan-gerakan dari kepompong tersebut menarik perhatian semut yang baru pertama kali ini melihat kepompong yang bisa bergerak-gerak. Dia mendekat dan berkata, “Aduh, kasihan sekali kamu ini” kata semut ini dengan nada antara kasihan dan menghina.
                “Nasibmu malang sekali, sementara aku bisa lari kesana kemari sekehendak hatiku, dan kalau aku ingin aku bisa memanjat pohon yang tertinggi sekalipun, kamu terperangkap dalam kulitmu, hanya bisa menggerakkan tubuhmu sedikit saja”.
                Kepompong mendengar semua yang dikatakan oleh semut, tapi dia diam saja tidak menjawab.
                Beberapa hari kemudian, saat semut kembali ketempat kepompong tersebut, dia terkejut melihat kepompong itu sudah kosong yang ada tinggal cangkangnya.
                Saat dia  sedang bertanya-tanya dalam hati apa yang terjadi dengan isi dari kepompong itu, tiba-tiba dia merasakan hembusan angin dan adanya kepakan sayap kupu-kupu yang indah dibelakangnya.
                “Wahai semut, lihatlah diriku sekarang baik-baik,” Kupu-kupu yang indah menyapa semut yang tertegun melihatnya.
                “Akulah mahluk yang kau kasihani beberapa hari yang lalu! Saat itu aku masih ada di dalam kepompong. Sekarang kau boleh sesumbar bahwa kau bisa berlari cepat dan memanjat tinggi. Tapi mungkin aku tidak akan peduli, karena aku akan terbang tinggi dan tidak mendengar apa yang kau katakan”.
                Sambil berkata demikian, kupu-kupu itu terbang tinggi di udara, meniti hembusan angin, dan dalam sekejap hilang dari pandangan sang semut.



                Jangan buru-buru menyimpulkan tentang suatu hal yang belum kita pahami betul. Kadang-kadang apa yang kita lihat barulah sebagian dari rangkaian cerita yang sangat kompleks.

                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar