Terus
terang adalah sifat kesatria, tetapi berani surut dari yang salah dan berani
mengakui kesalahan jauh lebih kesatria.
- Dr.
Hamka -
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Mengumpulkan Kapas
Sang guru mendengar desas-desus
tentang perselisihan di antara para pertapa.
Setelah mengetahui siapa yang
membuat dan menyebarkan desas-desus itu, ia memanggil si pertapa itu.
Ketika si pertapa itu menghadapnya,
sang guru memberikan sekantong kapas kepadanya.
Katanya, ”Bukalah kantong itu,
keluarkan dan tiuplah kapas itu dengan kuat.”
Si pertapa pun melakukan apa yang di
suruh oleh sang guru.
Tak lama kemudian, kapas itu
beterbangan dan berserakan kemana-mana.
”Sekarang, silahkan saudara
mengumpulkan kapas itu dan memasukannya ke dalam kantong.”
Dengan susah payah, si pertapa
mengumpulkan kapas.
Karena merasa kelelahan dan sulit
mengumpulkan semua kapas itu lagi, si pertapa pun mendatangi sang Guru.
”Guru ... saya tidak mampu lagi
mengumpulkan semuanya. Kapas-kapas itu telah menyebar kemana-mana karena
tertiup angin.”
”Demikian pula dengan kabar bohong
yang telah saudara beritakan. Semua itu tidak dapat di tarik seluruhnya.
Semua telah menyebar dan meresahkan
banyak orang.”
- Ismul Cokro -
Sukses untuk Anda
Corporate Learning Center
Tidak ada komentar:
Posting Komentar