Kamis,
27-November-2008; 09:41:00 WIB
Jiwa Besar
Berkah Besar
Oleh : Andrie
Wongso
Alkisah, seorang
anak yang mengalami cacat tubuh dari lahir. Kondisi
fisiknya sejak
kecil hingga saat berusia 15 tahun ini sangatlah lemah.
Berjalan pun
harus menggunakan penyangga tubuh bahkan kursi roda selalu
dipersiapkan
disekitarnya bila tubuhnya tidak lagi memiliki kekuatan untuk
melakukan
aktivitas.
Walaupun begitu,
si pemuda kecil itu tidak pernah menampakkan raut muka
yang sedih.
Senyuman selalu menyungging di setiap kata-kata yang terlontar
dari bibirnya.
Mereka sekeluarga saling menyayangi dan bergantian memberi
dukungan baik
fisik maupun semangat.
Di suatu senja,
saat berdua menikmati matahari kembali keperaduan, si kakak
membuka
pembicaraan, "Dik, kita berandai-andai nih, kalau bisa atau kalau
boleh memilih
atau kalau ada yang Kamu inginkan dan ada yang mau memberi.
Apa yang ingin
Kamu rubah di kehidupanmu sekarang?"
Sambil tersenyum
santai si adik menjawab "Tidak ada." "Jangan buru-buru
menjawab. Pikir
baik-baik dulu. Jika Kamu diperbolehkan merubah, apapun
itu, apa yang
ingin Kamu rubah?" Si kakak penasaran mengulang pertanyaan
yang sama.
"Tidak ada kaaak! Tidak ada yang ingin aku rubah. Dan mengapa
aku harus
merubahnya?" Tanyanya balik.
"Kamu tidak
ingin bisa berjalan sendiri? Kamu tidak ingin terlepas dari
tongkat
penyanggamu dan kursi roda itu?" balas si kakak dengan nada sengit.
"Akh tidak
mau. Dengan tongkat penyangga dan kursi roda ini, aku tidak
perlu capek
berjalan dan mengantri dimana pun. Hehehe. Kakak sendiri tahu
kan, aku sudah
bisa bermain bola dari kursi roda dan teman-temanku juga
senang bermain
denganku. Pokoknya tidak ada apapun yang ingin aku rubah!"
serunya nyaring.
Setelah berdiam
beberapa saat, si adik meneruskan bicaranya, "Kak, jangan
marah dulu ya.
Sungguh kak, tidak ada yang ingin aku rubah di kehidupanku
sekarang, karena
aku tahu dan sadar, aku tidak mungkin bisa merubah kondisi
tubuhku yang
lemah ini. Tetapi aku bahagia dan sangat bersyukur yaitu
memiliki ayah,
ibu, dan kakak yang sangat mencintaiku. Memiliki keluarga
dan teman-teman
yang baik, telah lebih dari cukup dari yang bisa aku
harapkan. Dan
aku tidak ingin merubah semua ini dan menggantikannya dengan
apapun."
Segera si kakak berbalik dan memeluk adiknya sambil berbisik
sayang
"Terima kasih dik, kakak selalu menyayangimu."
Pembaca yang
budiman,
Banyak orang
menderita kehidupannya karena tidak mampu menikmati apa yang
telah
diperolehnya. Tetapi selalu mencari dan menginginkan sesuatu di luar
jangkauannya,
merasa sukses itu ada di sana bukan berada di sini.
Maka
berbahagialah orang yang mampu menerima keadaan hari ini apa adanya,
tanpa mengerutu,
mengeluh, dan tanpa kasihan pada diri sendiri. Mampu
menerima keadaan
yang tidak bisa dirubah dengan iklas dan rasa syukur
itulah jiwa
besar yang harus kita kembangkan di dalam mengarungi kehidupan
ini agar kita
tetap mantap dan tegar dalam menatap hari depan.
Kita tersenyum
saat kita maju dan sukses itu adalah hal biasa namun bisa
tetap tersenyum
di saat kita di rundung ketidakberuntungan, itu barulah
luar biasa!
Itulah kekayaan hidup. Itulah pemenang sejati!
===========================================================================
This email is confidential. If you
are not the addressee tell the sender
immediately and destroy this email without using, sending or storing it.
Emails are not secure and may suffer errors, viruses, delay, interception
and amendment. The Trakindo Group of Companies do not accept
liability for
damage caused
by this email
and may monitor
email traffic.
Unless expressly stated, any opinions
are the sender's and are not approved
by
the Trakindo Group
of Companies and
this email is not an offer,
solicitation, recommendation or
agreement of any
kind.
===========================================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar